Penarikan Utang di Indonesia Menurun Drastis, Segini Nominalnya

Ilustrasi Utang-Disway-

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa hingga 31 Maret 2024, jumlah pembiayaan neto yang diperoleh melalui penerbitan utang mencapai Rp104,7 triliun.

Angka itu menurun drastis sebesar 53,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Tahun lalu, angka ini berada pada Rp225,4 triliun, menunjukkan penurunan yang signifikan tahun ini," ungkapnya dalam konferensi pers di Jakarta.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa dari jumlah tersebut, pembiayaan melalui Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp104,0 triliun, yang hanya mencakup 15,6% dari total APBN, turun dari Rp217,6 triliun pada tahun sebelumnya, atau menurun 52,2% secara year-on-year. 

BACA JUGA:Sri Mulyani Umumkan APBN Tercatat Surplus Rp 8,1 Triliun

Sementara itu, realisasi pinjaman turun tajam menjadi Rp600 miliar, atau 3,4% dari APBN, menurun 91,9% dari Rp7,8 triliun.

Dalam menjelaskan dinamika pasar keuangan yang berpengaruh pada penerbitan utang, Sri Mulyani bilang pihaknya berada di periode yang sangat dinamis, di mana faktor-faktor seperti fluktuasi nilai tukar, perubahan suku bunga, serta imbal hasil memainkan peran penting, ditambah dengan pengaruh dari kondisi ekonomi di negara-negara maju.

Menurut Sri Mulyani, pemerintah secara khusus memperhatikan kondisi di beberapa zona global utama termasuk Amerika, Eropa, Jepang, dan Timur Tengah, yang semua memiliki dampak signifikan terhadap kondisi pasar global. 

BACA JUGA:New ASX, Wajah Baru Compact SUV Besutan Mitsubishi dan Renault

Dengan mempertimbangkan hal ini, strategi pembiayaan yang diadopsi pemerintah berfokus pada aspek timing, tenor, kurs, dan pemilihan instrumen yang paling efektif dan efisien.

Dalam upaya pemenuhan kebutuhan pembiayaan, Kementerian Keuangan memanfaatkan SBN melalui mekanisme lelang dan ritel, serta pinjaman tunai dari lembaga-lembaga multilateral dan bilateral.

Serta mengoptimalkan penggunaan saldo anggaran lebih (SAL) untuk memaksimalkan sumber pembiayaan yang tersedia. (ant/abd)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan