Warga Kampung Tiuh Balak II Pertanyakan Jalan Rabat Beton Diganti Onderlagh Padahal Masih Bagus

Jalan rabat beton di Kampung Tiuh Balak II. -Foto IST -

BLAMBANGANUMPU- Masyarakat Kampung Tiuhbalak II, Kecamatan Gununglabuhan kabupaten Waykanan, mengaharapkan pihak berkompenten melakukan pengecekan lapangan pada pembangunan Jalan Onderlagh di Dusun II menuju Dusun IV Kampung Tiuhbalak II. 

Diduga pembangunan jalan tahun anggaran 2023 itu tumpang tindih dan bahkan merusak bangunan yang sudah.

Menurut narasumber terpercaya Radar Waykanan (Radar Lampung Media Group) bahwa pihaknya pernah mempertanyakan pembangunan jalan onderlagh itu, karena pembanguan itu sama saja membuang-buang anggaran. 

BACA JUGA:Pemkab Tulangbawang Usul 400 Formasi CPNS dan PPPK

Sebab, jalan yang dionderlagh itu adalah jalan yang tadinya sudah dirabat beton yang sudah dibangun menggunakan dana desa dan masih layak guna.

Di sisi lain, masih banyak lokasi jalan yang seharusnya diperbaiki karena masih mengalami kerusakan. 

“Jadi yang saya permasalahkan ini adalah jalan rabat beton yang masih layak digunakan, tetapi dibongkar oleh Pemerintah Kampung Tiuhbalak II, lalu jalan rabat beton itu dibongkar itu dibangun knderlagh. Kenapa tidak dibangunkan di tempat lain," heran sumber Radar Waykanan yang meminta namanya dirahasiakan. 

BACA JUGA:Bangun Jembatan Bersama Warga, Polsek Denteteladas Tulang Bawang Sebut untuk Hindari Pungli

Ia pernah mempertanyakan pembangunan tersebut kepada kepala kampung, namun jawaban kepala kampung kata dia pembangunan inderlagh itu sudah ada persetujuan dari masyarakat. 

"Saya tanya masyarakat mana yang setuju sedangkan kami saja tidak diberi tahu kalau akan ada pembangunan onderlagh," katabdua. 

Masih menurut narasumber tadi, kelayakan rabat beton yang digusur bisa diuji coba oleh tim ahli, sebab sepanjang 200 meter rabat beton yang dibangun pada tahun 2018 itu setidaknya hanya 10 -15 meter saja yang rusak, dan itu masih bisa direnovasi.

BACA JUGA:Karomani Akan Hadirkan Ahli Pidana Perkuat Permohonan PK

Dengan kejadian ini, ia meminta agar Pemerintah Kabupaten Waykanan melalui Inspektorat, serta aparat penegak hukum untuk menelusuri keanehan tersebut. 

Hasil penelusuran Radar Lampung, jalan onderlagh tersebut merupakan pembangunan Jalan Usaha Tani dari dusun II menuju dusun IV yang menelan anggaran Rp 168 juta menggunakan dana desa pada tahun 2023. 

Tag
Share