Lebaran Selesai, Harga Bahan Pokok di Bandar Lampung Mulai Berangsur Turun
-FOTO MELIDA/RADAR LAMPUNG -
BANDARLAMPUNG- Pasca Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah, sejumlah bahan pokok (bapok) akhirnya melangalami penurunan di Bandarlampung, Rabu 17 April 2024.
Seperti yang terpantau Radar Lampung di Pasar Pasirgintung misalnya, harga bawang merah yang awalnya Rp85 ribu per kilogram (kg) saat menjelang hari raya, kini sudah turun diangka Rp 65 ribu per kg.
Begitu juga pada harga cabai merah yang menginjak harga Rp 80 ribu, kini turun kembali diharga Rp 40 ribu saja per kilonya.
BACA JUGA:Belum Selesai, HK Prediksi Puncak Arus Balik Kedua Akan Terjadi Lagi Akhir Pekan
Tomat yang semula di harga Rp 28 ribu per kg, kini turun menjadi Rp 15 ribu, sementara sayuran seperti buncis dari harga Rp 35 ribu per kg sudah turun di angka Rp 15 ribu saja perkilonya. Bawang putih dari harga Rp 35 ribu, kini turun menjadi Rp 29 ribu per kg.
Seperti yang diungkapkan pedagang sayur mayur bernama Harun (65). Ia menyebut kebanyakan harga bahan pokok tersebut naik karena trend lebaran yang sudah selesai.
"Ini lebarannya sudah seminggu, jadi pada turun rata-rata harganya," katanya.
BACA JUGA:Jalani Sidang Perdana, Jaksa Ungkap Peran Terdakwa Rekrut 12 Kurir Sabu Jaringan Fredy Pratama
Meski begitu, masih ada saja beberapa bahan pokok yang kini bertahan di harga yang sama pada masa per pekan lalu, yakni telur ayam yang masih di harga Rp 30 ribu perkilonya.
"Kalau telur masih Rp30 ribu, stok kita belum terlalu banyak dari distributonya, jadi masih tinggi harganya," ujarnya.
Walaupun sebagian besar harga bahan pokok berangsur turun, jumlah pembeli pun belum terlihat banyak pasca cuti bersama ini.
BACA JUGA:Prediksi Timnas Indonesia U-23 vs Australia U-23: Lupakan Kekalahan Fokus Petik Poin
"Habis lebaran kemarin ramai, karena orang kan pada nyetok lagi makanan karena mau liburan, kalau sekarang ini masih sepi satu dua aja, paling langganan aja yang datang," tandasnya.
Namun lain halnya dengan harga sayuran seperti bayam, kangkung, genjer, selada, katuk, dan lainnya yang masih cukup tinggi dibanding hari-hari normal pada umumnya.