Ada Permainan LPG di Pangakalan Nakal di Lampura
Tim satgas Pemkab Lampura menemukan permainan LPG nakal. -rozy Irsantoni-
"Tabung ini khusus untuk orang miskin, kalau merasa sudah cukup mampu ya mbok dikurangi penggunaannya. Ganti dengan gas merah," pungkas Hendri
Disisi lain, masyarakat meminta pemerintah dapat cepat tanggap memperhatikan kondisi dihadapi saat ini. Khususnya persoalan kelangkaan gas elpiji 3 kg itu, sebab mereka mengaku saat kejadian tabung gas melon tersedia.
Sementara keadaan berbalik, dikala tidak ada persoalan. Seperti yang terjadi dalam beberapa pekan belakang, harga dipasaran dapat tembus Rp40 ribu / tabung dan bahkan bisa lebih tinggi lagi.
"Kalau ada kejadian begini (pemberitaan kelangkaan gas LPG, Red), baru ada gas elpiji di pangkalan. Coba kemaren, jangankan dipangkalan dikios saja sulit masyarakat mendapatkannya. Kalaupun ada harganya selangit," timpal salah seorang warga yang tampak mengantri disalah satu titik menjadi pusat OP gas elpiji 3kg dibilangan Skip, Tanjung Aman, Kotabumi, Wati (47).
Dia berharap pemerintah dapat responsif terhadap persoalan ini, agar dapat menertibkan pangkalan - pangkalan yang diduga melakukan tidak tak sesuai peruntukkannya itu. Seperti menjual ke warung - warung, atau kios meski mereka adalah pengecer. Serta menjual diatas harga HET ditetapkan pemerintah, yakni Rp 18.000/ tabung ditingkat pangkalan.
Sementara itu, tim media menemukan beberapa pangkalan nakal. Seperti di bilangan Jalan Inpres Kotabumi, yang menjual tabung gas diatas HET ditetapkan pemerintah kepada warung - warung. Yakni sebesar Rp 27.000/ tabung, sehingga hal yang wajar jika kios menjual sampai Rp 40.000/ tabung.
"Kalau pangkalan kami sudah habis, ini ngambil dari pangkalan orang lain," ujar salah seorang petugas yang mengaku dari pangkalan itu.(*)