RAHMAT MIRZANI

Remaja Tangerang yang Hilang Diseret Ombak Pantai Biha Belum Juga Ditemukan

Tim SAR Gabungan melakukan pencarian remaja asal Tangerang yang hilang terseret ombak Pantai Biha.-Foto Basarnas Lampung-

PESISIR BARAT, RADAR LAMPUNG - Tim SAR Gabungan masih terus mencari M. Fachri Irawan -warga Tangerang yang tenggelam di perairan Pantai Biha, Pesisir Barat. Sampai kini, remaja berusia 14 tahun tersebut belum berhasil ditemukan. 

Tim SAR Gabungan memperluas area pencarian. Tim dibagi menjadi 3 SRU sesuai dengan rencana operasi yang telah dibuat. SRU I masih menggunakan perahu nelayan melaksanakan pencarian ke arah Selatan seluas 4,5 nautical mile (Nm). 

Sementara SRU II melakukan pencarian dengan radius 4,5 Nm ke arah Barat Daya dari lokasi kejadian. Tim ini juga menggunakan perahu nelayan. Sedangkan SRU III melakukan pencarian dengan menyisir area daratan sepanjang bibir pantai sejauh 8 km.

Pencarian dilakukan di bawah kondisi cuaca berawan dari siang hingga sore hari. Sayang, Tim SAR Gabungan masih belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban. 

"Upaya pencarian hari ke-4 dilaksanakan hingga pukul 17.45 WIB dengan memperluas area pencarian. Namun hasil pencarian masih nihil. Pencarian dilanjutkan kembali Kamis pagi," kata Wadanpos SAR Tri Wardoyo ketika melaporkan progres pencarian kepada Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah. 

Diberitakan sebelumnya, Tim SAR Gabungan melakukan pencarian terhadap Muhamad Fahcri Irawan. Remaja 14 tahun asal Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tanggerang Selatan, Provinsi Banten ini sebelumnya terseret arus di Pantai Way Nipah, Pekon Biha, Kecamatan Pesisir Selatan, Pesisir Barat. 

Kejadian berawal pada Minggu 31 Maret 2024, sekitar pukul 14.30 WIB. Rekan korban Raditya pergi bersama korban berangkat dari rumah menuju rumah saudaranya di Pekon Pagar Dalam. 

Sekitar pukul 14.45 WIB, saksi bersama korban singgah di pantai belakang Pasar Selasa, Pekon Biha, Pesisir Selatan, Pesisir Barat untuk mandi. 

Tiba di pantai tersebut, mereka lalu mandi. Raditya sempat mengingatkan kepada korban bahwa jangan mandi terlalu tengah karena ombak cukup besar. Namun korban tidak mengindahkan. Tak lama kemudian, korban ke Tengah. Saat itulah, ombak besar tiba dan menyeret korban hingga hilang. 

Setelah melihat kejadian tersebut, saksi langsung kembali ke kediamannya di Pemangku Way Nipah guna melaporkan kejadian tersebut. Pihak keluarga korban langsung menghubungi Basarnas Lampung untuk membantu pencarian dan pertolongan. 

Menindaklanjuti laporan ini, Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah mengerahkan 1 tim Rescue Pos SAR Tanggamus menuju lokasi kejadian. 

Tim langsung berkoordinasi dengan unsur SAR Gabungan yang terdiri dari BPBD Pesibar, Polsek Pesibar, Polairud Pesibar dan masyarakat setempat. 

Selanjutnya, pencarian dilakukan dengan pantauan visual dari bibir pantai. Namun karena cuaca yang kurang bersahabat, tim akhirnya memutuskan untuk menghentikan pencarian sementara.

Pada hari ke dua, tim dibagi menjadi 2 SAR Rescue Unit (SRU) untuk melakukan pencarian di 2 sektor. Tim SRU 1 melakukan pencarian ke arah Tenggara dari lokasi kejadian sejauh 3 Nm (Nautical Mile) dengan menggunakan perahu jukung. Sementara SRU 2 menggunakan perahu karet melakukan penyisiran ke arah Barat Daya sejauh 3 Nm.

Tag
Share