Pembakaran Kantor BB-TNBBS Masih Diselidiki
SIAP MENANGANI HARIMAU: Tim Rescue Harimau dari Taman Safari Indonesia bertemu Kapolres Lambar AKBP Ryky Widya Muharam, S.I.K. di ruang kerja Kapolres, Rabu (13/3).-FOTO NOPRI/RND-
LIWA – Kepolisian Resor (Polres) Lampung Barat masih melakukan penyelidikan aksi pembakaran kantor Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BB-TNBBS) Resor Suoh, Lampung Barat, oleh massa pada Senin (11/3) lalu. Sementara, terang Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik, ada empat saksi yang telah dimintai keterangan oleh penyidik.
’’Untuk proses penyelidikan hingga hari ini (kemarin) masih berlanjut. Empat saksi telah diperiksa. Kita belum mengetahui apakah peristiwa kemarin itu ada yang memprovokasi atau memang gerakan spontan dari masyarakat," ungkapnya, Rabu (13/3).
Peristiwa pembakaran kantor TNBBS Resor Suoh, jelasnya, terjadi setelah adanya warga yang kembali diserang harimau sumatera. ’’Awalnya ada seorang warga yang tengah berkebun diserang harimau, yang sebelumnya menyerang dua warga hingga tewas di bulan Februari 2024,” ujarnya.
BACA JUGA:Di Lampung, 20,3 Persen Pemilih Tak Memilih
’’Namun memang, upaya dari TNBBS maupun BKSDA yang memasang kandang perangkap belum bisa menangkap harimau tersebut. Ketika mengetahui ada warga yang kembali diserang, warga ini marah kemudian mendatangi kantor tersebut," sambung Umi.
Terpisah, Tim Rescue Harimau dari Taman Safari Indonesia (TSI) juga bersilaturahmi ke Polres Lambar. Mereka tiba di Lambar dalam rangka menjalankan misinya menangani konflik harimau dan manusia di Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh (BNS), Rabu (13/3).
Tim tersebut terdiri dari empat orang yang masing-masing mempunyai keahlian khusus dalam menangani binatang buas seperti harimau. Keahlian tersebut di antaranya sniper/penembak obat bius, pawang harimau (pakar telepati harimau), ahli peta, serta dokter hewan yang semuanya telah memiliki jam terbang cukup tinggi dalam upaya penanganan harimau.
BACA JUGA:Selama Ramadan, Polda Imbau Hiburan Malam Tak Buka
Silaturahmi tim tersebut diterima langsung Kapolres AKBP Ryky Widya Muharam, S.I.K. di ruang kerjanya. Dalam kesempatan ini, tim menyampaikan bahwa pihaknya dari Taman Safari Indonesia pernah menangani beberapa konflik manusia dengan harimau. ”Kebetulan juga salah satu dari kami dulu pernah menangani konflik harimau dengan manusia di Talang 5 dan Kebun Tebu Sumber Jaya dan harimaunya dapat tertangkap. Semoga kali ini tim kami juga dapat secepatnya menangkap harimau di Suoh,” ujar salah satu tim kepada kapolres.
Dalam melakukan upaya penangkapan harimau tersebut, Tim Rescue Harimau dari Taman Safari Indonesia ini mengaku telah menyiapkan trik khusus. Salah satunya dengan membuat box trab (kandang jebak) secara alami yang terbuat dari papan atau dibuat senatural mungkin.
"Karena dengan metode kandang jebak menggunakan besi kurang efektif. Itu karena naluri harimau tidak mau memasuki kandang yang terbuat dari bahan besi atau logam. selain itu, mereka akan melakukan penembakan bius jika dimungkinkan tentunya dengan perhitungan yang matang," ujarnya.
Selama Tim Rescue Harimau dari Taman Safari Indonesia menjalankan misi dibantu dengan tim satgas yang telah dibentuk. Tim ini pun menghimbau kepada masyarakat sementara waktu mensterilkan lokasi yang menjadi zona teritori dari harimau yang memakan korban di wilayah Suoh.
"Semoga dengan kedatangan Tim Rescue dari Taman Safari Indonesia dapat segera menangkap harimau tersebut sehingga masyarakat dapat beraktifitas seperti sediakala," katanya.
Kapolres Lambar pun menyambut dengan gembira kedatangan tim dari Taman Safari Indonesia tersebut. Ia meminta kepada tim untuk bertindak cepat dan segera membuat trik jitu agar harimau dapat segera tertangkap dan tidak kembali memakan korban.