Banjir dan Longsor di Pesawaran, Ini Penyebabnya!
TINJAU BANJIR: Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona meninjau lokasi banjir di Desa Sukajaya Darat. -FOTO HUMAS PEMKAB PESAWARAN -
PESAWARAN – Banjir dan tanah longsor melanda Bumi Andan Jejama. Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona meninjau lokasi tanah longsor dan banjir di Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Telukpandan, Senin (11/3) malam.
Intensitas hujan lebat sejak sore hingga malam ditambah tersumbatnya saluran air mengakibatkan luapan air merendam rumah warga setinggi 30 cm.
’’Luapan air di Perumahan Sukajaya Darat itu dan adanya saluran siring yang tersumbat akibat sendimen batu serta sampah dari pegunungan. Ketika hujan lebat, turunnya air membawa material dan masuk ke siring-siring di perumahan tersebut,” kata Dendi.
BACA JUGA:Waspada! Ada Warga Digigit Buaya saat Mandi di Sungai
Selain itu, kata Dendi, siring-siring di wilayah perumahan tersebut tidak begitu lebar dan menutup saluran-saluran sehingga air meluap ke jalan serta masuk ke rumah warga. ’’Ditambah dari hilir di saluran air dari gunung ke sungai airnya tidak keluar sampai ke laut. Permasalahan ini terkait pembebasan lahan. Jadi setelah sungai, setelah jembatan ada sumbatan sehingga air tidak langsung ke laut. Hal itu karena ada permasalahan terkait pembebasan lahan sehingga warga dan pemerintah belum bisa membuat saluran siring menuju ke laut,” ujarnya.
Selain itu, kata Dendi, di depan Queen Artha, dekat Tugu Selamat Datang Kawasan Wisata, Desa Sukajayalempasing, adanya aktivitas pembuatan badan jalan di lahan milik perorangan yang belum ada izin hingga material masuk ke jalan.
BACA JUGA:Pasca Pengerukan Sampah, Warga Kotabumi Selatan Keluhkan Lalat
’’Pemilik lahan sudah bertanggung jawab. Dengan dibantu jajaran Damkar dan Tim Rescue BPBD Pesawaran dikerahkan untuk membersihkan jalan provinsi tersebut. Sinergitas antar-perangkat desa dan kecamatan harus ditingkatkan. Kades, Kadus, dan RT harus saling berkomunikasi serta saling bersinergi. Di sisi lain kepada camat, Kades, dan warga sekitar apabila ada aktivitas yang dirasa belum ada koordinasi, tolong dihentikan dahulu agar bisa dikomunikasikan bersama,” tegas Dendi.
Dendi mencontohkan, di Perumahan Sukajayalempasing ini akan ada perumahan lagi. ’’Tentu itu harus koordinasi dahulu dengan camat, Kades, dan Kadus untuk konsep yang akan dibangun fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos). Termasuk saluran air siring yang dialiri pada perumahan yang akan dibangun itu.
’’Karena itu akan kita evaluasi. Sebab, kalau dulu mungkin belum sepadat seperti ini. Kalau untuk aliran siring airnya kecil dan cukup. Tapi, ini mungkin karena penduduk perumahan semakin padat. Terlebih tadi kita lihat ada saluran air yang ditutup sehingga kesulitan melakukan pembersihannya. Ke depan harus sama-sama sadar, sama-sama kompak agar saluran-saluran siring tidak tertutup dengan bangunan dan mudah dibersihkan,” ungkap Dendi. (ozi/c1/ful)