Tahun Ini, PT BA Plot Rp 2,9 T untuk Belanja Modal
PRODUKSI BATU BARA: Sepanjang 2023, total produksi batu bara PT BA mencapai 41,9 juta ton atau tumbuh 13 persen. -FOTO IST -
JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menganggarkan dana senilai Rp2,9 triliun untuk kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2024 ini.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA Farida Thamrin mengatakan anggaran yang digelontorkan tersebut akan dialokasikan untuk beberapa kebutuhan perseroan, di antaranya unlocking logistic.
“Jadi capex kita untuk tahun ini memang adalah di angka Rp 2,9 triliun,” kata Farida dalam Konferensi pers kinerja PTBA tahun buku 2023 di The Ritz Carlton, Jakarta, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:BI NTT Siapkan Pelayanan Kas Keliling Penukaran Uang Selama Ramadhan
“Tahun ini sudah mulai alokasikan untuk unlocking logistic, jadi cadangan PTBA yang banyak di tambang, itu bisa dimulai penjualan dengan meningkatkan kapasitas pengangkutan,” tambahnya.
Capex 2024 tambah Farida juga akan dialokasikan untuk kebutuhan dari operasional infrastuktur. Hingga dialokasikan untuk anak perusahaan perseroan.
Untuk diketahui, PTBA sepanjang tahun 2023 mencatatkan laba bersih sebesar Rp 6,1 triliun. Nilai tersebut turun sebesar 51,5 persen dibanding dengan tahun 2022 lalu yang senilai Rp 12,6 Triliun.
Kemudian, pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp 38,5 triliun. Sedangkan total aset perusahaan per 31 Desember 2023 sebesar Rp 38,8 triliun.
BACA JUGA:Masuk Ramadhan, Harga Cabai Gila-gilaan, Per Kiogramnya Rp150 Ribu
Total produksi batu bara PTBA pada Januari-Desember 2023 mencapai 41,9 juta ton, tumbuh 13 persen dibanding tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton. Capaian produksi ini berhasil melampaui target sebesar 41 juta ton yang ditetapkan pada awal tahun 2023.
Adapun, kenaikan produksi ini diikuti dengan peningkatan volume penjualan batu bara menjadi 37,0 juta ton, naik 175 dibanding tahun sebelumnya. Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 15,6 juta ton atau naik 255 dibanding tahun 2022. Sementara penjualan domestik tercatat sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 125 secara tahunan (year-on-year). (jpc/c1/abd)