Waspadai DBD di Musim Penghujan!
MESUJI - Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kabupaten Mesuji melalui Dinas Kesehatan (Diskes) meminta warga mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat memasuki musim hujan tahun ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Mesuji Suyono mengatakan di musim hujan ini banyak genangan air yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk jenis aedes aegypti dan dapat menyebarkan penyakit pada manusia.
Karenanya, masyarakat diminta untuk menerapkan pola 3M yaitu dengan menguras, menutup tempat penampungan air serta mengubur sampah atau barang bekas.
Ia menyebutkan, untuk saat ini Dinkes Kabupaten Mesuji telah mencatat ada sebanyak 17 kasus DBD, yang terhitung dari bulan Januari hingga bulan Oktober 2023.
Kendati demikian, sambungnya, dalam upaya mengantisipasi terjadinya peningkatan pada kasus DBD tersebut, Dinkes Mesuji kini telah melakukan beberapa penyuluhan dan edukasi terkait pencegahan serta menjaga kebersihan lingkungan setempat.
"Intinya untuk lebih mengutamakan dan menjaga lingkungan kita sendiri agar lebih sehat, membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti kerja bakti lingkungan seminggu sekali," kata dia.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji mencatat ada 17 kasus DBD di Mesuji sepanjang tahun 2023.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Mesuji, Suyono, katakan jika kasus DBD meningkat sejak September lalu.
"DBD kini tercatat ada 17 kasus, jauh meningkat. Karena hingga September lalu baru ada 14 kasus. Itu terbagi di Bulan September sebanyak 4 kasus, Agustus 3 kasus dan Juli satu kasus. Sisanya ada dari Januari hingga Mei," kata Suyono, kemarin.
Penambahan kasus ini lanjut Suyono tak lepas dari musim kemarau yang berkepanjangan di Mesuji.
"Dari awal tahun, ada total 14 kasus DBD. Musim pancaroba seperti sekarang ini harus diwaspadai masyarakat," lanjutnya.
Kasus DBD yang tercatat saat ini tercatat masih jauh dari kasus DBD yang terjadi di sepanjang tahun 2022.
"Tahun lalu, ada 112 kasus DBD di Kabupaten Mesuji, angka itu jauh meningkat jika dibandingkan di tahun 2021 yang hanya 32 kasus," paparnya.
Selain itu, dia pun meminta masyarakat menerapkan 3 M Plus, yakni menguras, menutup tempat tempat air, juga mengubur barang barang tidak terpakai yang memungkinkan dapat menyimpan genangan air.
"Rutin juga melakukan penaburan bubuk Abate hingga penggunaan obat atau anti nyamuk untuk mengurangi potensi serangan DBD. Jangan lupa untuk selalu hidup sehat," imbuhnya.
Disisi lain, masyarakat berharap pemerintah dapat memberikan pendampingan rutin untuk melawan DBD.
"Kami membutuhkan edukasi dan pengetahuan lebih tentang DBD. Kadang yang terjadi adalah masyarakat tidak bisa membedakan antara demam biasa dan demam karena DBD. Akhirnya penanganan seadanya, dan risikonya meninggal dunia," kata Rangga, warga Brabasan, Kecamatan Tanjungraya. (muk/c1/abd)