Arinal, Mirza dan Umar

Catatan Bang Aca. Foto Dok Radar Lampung.--

Nah, ini kandidat yang menurut saya bisa jadi calon yang patut diperhitungkan. Dia adalah Rahnat Mirzani yang biasa disapa Mirza. 

Sebenarnya, meskipun juga disebut-sebut sebagai kandidat gubernur, namun namanya santer dibicarakan akan tampil sebagai calon Wali Kota Bandar Lampung. 

Pada tulisan sebelumnya, saya menilai, Mirza akan menjadi penantang sepadan Eva Dwiana sebagai incumbent. Mereka berdua adalah kandidat terkuat memperebutkan jabatan Wali Kota Bandar Lampung periode berikutnya. 

Hanya saja, hasil pilpres dan pileg barusan, bisa membuat keinginan Mirza dan partai Gerindra berubah.

Sebagai ketua partai pemenang Pileg 2024 di Provinsi Lampung, rasanya masuk akal kalau Gerindra ingin juga kadernya menduduki posisi gubernur. Apalagi Presiden mendatang Prabowo Subianto (Insya Allah) juga Ketua Umum DPP Partai Gerindra.

Namun, tentunya tidak mudah bagi Mirza memutuskan langkah politiknya itu. Apalagi jabatan Ketua DPRD Provinsi Lampung mendatang sudah di tangannya. 

Selain posisi gubernur dan wali kota, Mirza juga bisa mempertimbangkan posisi lainnya. Yakni, wakil gubernur. Itupun hanya sangat mungkin jika calon gubernurnya adalah Arinal Djunaidi.

Lalu bagaimana dengan Umar Ahmad yang saat ini mulai gencar di medsos mencalonkan diri sebagai gubernur.

Menurut saya, peluangannya untuk dicalonkan sebagai gubernur Lampung oleh PDIP, belum bisa dipastikan. Apalagi, melihat hasil pilpres dan pileg, PDIP turun signifikan. 

Hasil itu tentunya akan menjadi pertimbangan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati. Sebab, sebagai Ketua Bappilu PDIP Perjuangan Provinsi Lampung, Umar Ahmad dinilai gagal.

Digadang-gadangnya Umar Ahmad sebagai kandidat gubernur, sebenarnya lebih pada kedekatannya dengan Bos Sugar Grup, Nyonya Lee. Sehingga diharapkan akan mendapat dukungan dana yang besar.

Jadi bukan melihat kiprahnya saat menjabat Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba) 2 periode. Apalagi Tubaba tergolong kabupaten yang memiliki mata pilih sedikit.

Saya akan menyinggung sedikit bagaimana keberadaan Bos Sugar Grup, Nyonya Lee pada pilgub mendatang. Apakah masih akan cawe-cawe seperti 2 pilgub sebelumnya?

Menurut saya pada Pilgub kali, Nyonya Lee tidak akan terlibat banyak. Meskipun ikut cawe-cawe namun tidak sevulgar pilgub sebelumnya.

Kalaupun ia akan ikut cawe-cawe, arah politiknya akan lebih pada calon yang diusung partai koalisi pemerintah. Jadi, sangat kecil kemungkinan akan mendukung calon PDIP yang saat ini memilih sikap sebagai partai oposisi.

Tag
Share