Jelang Ramadhan, Harga Telur Ayam Kian Mahal

MENIMBANG TELUR: Pedagang Pasar Bitingan tampak menimbang telur, Senin (4/3).-FOTO RADAR KUDUS -

BACA JUGA:THR PNS Tahun Ini Dibayar 100 Persen

Meskipun tidak memiliki jumlah yang banyak, ia tetap menjual telur pecah kepada pembeli dengan harga Rp 28 ribu per kilogram atau Rp 4 ribu lebih murah dari telur utuh.

Walaupun demikian, kondisi ini tidak mempengaruhi hasil penjualan. Selain itu, permintaan terus meningkat hingga 50 persen dari biasanya selama bulan Sya’ban atau Ruwah.

Kenaikan harga juga terjadi pasar tradisional di Pulau Kalimantan, Kota Pangkalan Bun, Pasar Indrasari. Menyadur dari Radar Sampit (Jawa Pos Group), kenaikan harga mencapai Rp 64 ribu per 30 butir telur ayam.

Namun, berbeda dengan apa yang terjadi di Pacitan, kenaikan harga telur ayam mengakibatkan sepinya pembeli seperti yang dituturkan seorang pedagang telur ayam, Ahmad.

“Menjelang bulan puasa harga telur terus mengalami kenaikan signifikan dan berimbas pada pembeli yang turun drastis,” ucapnya.

Ia mengatakan meningkatnya permintaan telur di Pulau Jawa mengakibatkan harga telur di wilayahnya meningkat dan berdampak pada pasokan telur dari distributor. Selain itu, peternakan di wilayahnya belum mampu memenuhi permintaan pasar.

Ahmad pun memperkirakan kenaikan harga telur ayam akan terus meningkat hingga awal bulan Ramadhan karena harga telur di Pulau Jawa masih dapat terus melambung.

“Diharapkan ada upaya pemerintah untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok. Setidaknya ada operasi pasar,” harapnya. (jpc/c1/abd)

 

Artikel ini sudah tayang di jawapos.com dengan judul: 

“Harga Telur Ayam Makin Mahal Jelang Ramadhan, Pedagang Khawatir hingga Pembeli Beli Telur Pecah”

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan