Ribuan Santri PPS Ulya Ikuti Ujian Pendidikan Kesetaraan, Ini Jadwal Pelaksanaannya!

UJIAN: Para santri saat mengikuti ujian pendidikan kesetaraan PPS Ulya 2024.-FOTO ISTIMEWA -

Berlangsung 4–7 Maret 2024

JAKARTA - Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Ponpes) Kementerian Agama (Kemenag) menggelar ujian pendidikan kesetaraan bagi santri Pondok Pesantren Salafiyah (PPS) jenjang Ulya. Ujian computer based test (CBT) berlangsung empat hari, 4–7 Maret 2024. 

Plt. Direktur PD Ponpes Kemenag Waryono Abdul Ghafur mengatakan tercatat 19.000 santri PPS Ulya. Dari jumlah itu, ada sekitar 80% yang mengikuti CBT ujian pendidikan kesetaraan. ’’Sekitar 15.200 santri PPS Ulya ikut ujian pendidikan kesetaraan mulai hari ini hingga empat hari ke depan. Mereka tersebar pada lebih dari 750 pesantren salafiyah di Indonesia,” katanya.

Berbeda dengan sebelumnya, kata Waryono, tahun ini kali pertama ujian pendidikan kesetaraan digelar dengan CBT sebagai bagian upaya meningkatkan literasi digital pesantren. ’’Salah satu upaya menjaga kualitas yang perlu dilakukan adalah melalui pengembangan literasi digital dan mewujudkan inovasi pembelajaran berbasis digital. Faktanya dunia pesantren mampu,” ungkap Waryono.

BACA JUGA:SMKN 2 Terbanggibesar Juara Umum O2SN MKKS, Raih 4 Emas dan 2 Perak

Hal senada disampaikan Kepala Subdit Pendidikan Kesetaraan Anis Masykhur. Anis memastikan seluruh proses pendidikan, pembelajaran, dan sistem evaluasi di PPS penyelenggara pendidikan kesetaraan akan didekatkan dengan teknologi, termasuk pelaksanaan ujian kesetaraan nasional ini.

’’Ini tentu akan menjadi bagian dari laporan keberhasilan Ditjen Pendidikan Islam dalam mendukung salah satu program prioritas Kemenag. Yakni peningkatan literasi digital pendidikan,” jelas Anis.

Koordinator lapangan ujian kesetaraan, Masitoh Hasbi, mengaku kaget melihat partisipasi CBT demikian tinggi mencapai 80%. Pasalnya, pada laporan awal kesiapan mengikuti CBT tidak lebih dari 30% penyelenggara pendidikan kesetaraan pada PPS.

BACA JUGA:Daya Tampung Terbatas, Ratusan Peserta Bersaing di Jalur Reguler SMP dan SMA Al Kautsar

’’Fakta ini akan menjadi harapan besar bahwa pesantren dapat mengimbangi perkembangan teknologi informasi, meskipun selama ini terlihat pesantren yang paling getol membatasi penggunaan teknologi informasi. Tentunya ini akan lebih baik lagi jika ditindaklanjuti dengan program-program pendukung lainnya,” ungkapnya.

Kemampuan pesantren dalam menggunakan teknologi juga akan terlihat pada pelaksanaan CBT ujian kesetaraan PPS Wustha dan PPS Ula. (rls/c1/ful)

 

Tag
Share