RAHMAT MIRZANI

Diduga akibat PT Pelindo Tutup Aliran, Bandarlampung Kembali Banjir

ATASI BANJIR: Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana bersama Tim gabungan BPBD, Damkarmat, dan DLH di depan PT Pelindo, Jalan Yos Sudarso, Panjang, Sabtu (2/3).-FOTO MELIDA ROHLITA/RADAR LAMPUNG-

BACA JUGA:Diskes Mesuji Catat 57 Kasus DBD

Deden menyatakan bahwa info berkembang dan titik banjir semakin bertambah. Bukan hanya di Kota Bandarlampung, tetapi juga Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel). 

Basarnas Lampung, lanjutnya, memusatkan evakuasi di empat kecamatan. Yaitu Kecamatan Natar, Lamsel, serta Kecamatan Sukabumi, Kedamaian, dan Rajabasa, Bandarlampung. 

Basarnas Lampung juga menambah 4 tim rescue untuk melakukan evakuasi bersama tim SAR gabungan. ’’Sampai pukul 24.00 WIB Sabtu (24/2), tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 76 jiwa hingga hasil pantauan ter-update di lokasi tersebut alhamdulillah air sudah berangsur turun,” ujar Deden, Minggu (25/2).

Diakui Deden memang masih ada beberapa lokasi yang belum terjangkau oleh tim dikarenakan berada di lokasi bantaran sungai dan arusnya masih kencang. ’’Mudah-mudahan banjir segera surut dan warga bisa kembali beraktivitas,” harapnya. 

BACA JUGA:Bebas Bersyarat, Mantan Menpora Imam Nahrawi Keluar dari Lapas Sukamiskin

Adapun unsur SAR gabungan yang ikut terlibat, sebutnya, terdiri dari TNI, Polri, BPBD Bandarlampung, Damkarmat Bandarlampung, Damkarmat Lamsel, Pol. PP Bandarlampung, Forum Rescue Relawan Lampung (FRRL), serta masyarakat sekitar dan unsur lainnya. 

Sementara, data dihimpun Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung, ada sekitar 11 titik lokasi banjir yang terjadi di Kota Bandarlampung dan sekitarnya pascahujan deras, Sabtu (24/2). Titik-titiknya seperti di Rajabasa Nunyai, belakang Polinela, Perumahan Ragom Gawi, Hajimena, Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Gang Cuek Wayhalim dekat SD 01 Jagabaya, Kalibalau Kencana, sekitaran Universitas Teknokrat Indonesia, serta di Jalan Yos Sudarso Way Lunik.

Direktur Walhi Lampung Irfan Tri Musri mengatakan dari 11 titik lokasi banjir yang diinventarisasi pihaknya semua berada di dekat aliran sungai. Lokasi-lokasi tersebut, menurut dia, bukan kali pertama terjadi banjir, namun sudah langganan. Seperti di Kelurahan Rajabasa Nunyai, Polinela, dan Kalibalau Kencana.

Banjir yang merendam Bandarlampung dan sekitarnya pada Sabtu (24/2) malam, tandasnya, dapat dikatakan yang terbesar selama sepuluh tahun terakhir. ’’Di mana sebelumnya, banjir besar di tahun 2017 dan 2013,” ujar Irfan kepada awak media di Walhi Lampung, Minggu (25/2). (pip/c1/rim)

 

Tag
Share