RAHMAT MIRZANI

RI Berpotensi Jadi Pusat Ekspor Industri Otomotif di ASEAN

MARVES SOSIALISASI: Kemenkomarves melakukan sosialisasi insentif dalam rangka percepatan investasi KBLBB di Jakarta, Jumat (1/3). Indonesia diprediksi menjadi pusat ekspor industri otomotif di ASEAN. -FOTO KEMENKO -

JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves) Rachmat Kaimuddin menyoroti potensi Indonesia untuk menjadi export hub atau pusat ekspor industri otomotif di ASEAN.

Rachmat menjelaskan saat ini 40 persen hasil industri otomotif di Indonesia banyak yang dikirim ke luar negeri atau diekspor. Adapun pasar ekspor terbesar bagi Indonesia adalah ASEAN sebesar 54 persen dari total ekspor. 

Kemudian disusul Timur Tengah sebesar 18 persen, Amerika Utara sebesar 15 persen, Amerika Selatan sebesar 6 persen, Asia Timur sebesar 4 persen, dan Afrika 1 persen.“Sekitar 40 persen industri (otomotif) itu juga kita ekspor,” kata Rachmat dalam Sosialisasi Insentif Dalam Rangka Percepatan Investasi KBLBB di Jakarta, Jumat (1/3).

BACA JUGA:Kurikulum Merdeka, Ini Keunggulannya!

Terhitung sejak Januari 2023 hingga Desember 2023, kata Rachmat, kurang lebih kendaraan yang sudah diekspor sekitar 571 ribu unit dengan lebih dari 90 negara tujuan. Di mana sebesar 53 persen dari keseluruhan ekspor merupakan mobil tujuh kursi atau seven-seater.

Rachmat mengatakan hal tersebut menunjukkan potensi Indonesia untuk menjadi ekspor hub mobil penumpang atau passenger car di kawasan ASEAN. “Jadi, jangan ragu-ragu untuk menjadikan Indonesia sebagai export hub di region ini, terutama untuk yang passenger market,” ujar Rachmat.

BACA JUGA:Komisi VI DPR Endus Tiktok Shop Manfaatkan Lemahnya Aturan

Selain itu, Rachmat juga menggarisbawahi Indonesia adalah pasar terbesar untuk mobil penumpang maupun mobil niaga. Bahkan, kata dia, dibandingkan negara-negara ASEAN, Indonesia merupakan pasar mobil penumpang terbesar.

“Walaupun mungkin ada negara tetangga kita yang produksi lebih banyak buat ekspor, tapi market kita, both passenger and commercial, digabungkan paling gede, dan nanti produksinya juga memang paling gede,” imbuh Rachmat. 

Biasanya, kata Rachmat, electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik adalah mobil penumpang. Keinginan Indonesia untuk menggenjot peningkatan industri kendaraan listrik merupakan komitmen Indonesia untuk menjaga lingkungan. (jpc/c1/nca)

 

 

Artikel ini telah tayang di jawapos.com berjudul Anak Buah Luhut Soroti Potensi RI jadi Export Hub Otomotif di ASEAN

 

Tag
Share