RAHMAT MIRZANI

Dana Abadi Pendidikan untuk Wakaf di Kampus Capai Miliaran

Mantan Mendikbud M. Nuh-FOTO GUSLAN GUMILANG/JAWA POS -

JAKARTA - Pengumpulan dana abadi pendidikan untuk wakaf di sejumlah perguruan tinggi terus mengalami peningkatan. Data Badan Wakaf Indonesia (BWI) menyebutkan total anggarannya sudah lebih dari Rp679 miliar. Manfaat dari pengelolaan itu disalurkan untuk beragam keperluan, termasuk beasiswa di kampus yang bersangkutan.

”Yang terbesar IPB dengan nilai total Rp250 miliar,” kata Wakil Ketua BWI Imam Teguh Saptono dalam Rakernas Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi) di Jakarta.

Ada juga dari gabungan PTN se-Jawa Barat yang mencapai Rp300 miliar. Dana tersebut ditempatkan pada sukuk wakaf yang dikeluarkan negara. Nilai pokok dari dana tersebut akan kembali ke pengelola jika sudah jatuh tempo. Rata-rata sukuk wakaf memiliki tempo dua tahun.

BACA JUGA:Selamat! Sulpakar Sandang Gelar Doktor Pendidikan dengan Predikat Cumlaude

Sementara itu, nilai manfaat atau hasil investasinya disalurkan untuk manfaat wakaf seperti program beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu. Khususnya yang tidak mendapatkan alokasi beasiswa dari pemerintah. Imam berharap ke depan keberadaan dana wakaf dari perguruan tinggi itu semakin meningkat.

Sebelumnya, Ketua Pelaksana BWI sekaligus mantan Mendikbud M. Nuh menyambut baik adanya sejumlah kampus yang menggalang dana wakaf. M. Nuh mengatakan, dana wakaf perguruan tinggi seperti itu sudah sering dilakukan di kampus-kampus besar di penjuru dunia. ”Dana abadi (endowment fund) ini merupakan proses copy dari wakaf,” katanya di kampus Unpad Bandung beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:Optimalkan BMN sehingga Berikan PNBP, Unila Raih Anugerah Reksa Bandha 2023

M. Nuh bersyukur sekarang sudah marak kampus di Indonesia yang menyiapkan dana abadi. M. Nuh mendorong dana abadi yang terkumpul untuk dikerjasamakan dengan BWI dalam pengelolaannya.

Pada bagian lain, pengamat pendidikan Doni Koesoema mengatakan, ada sedikit perbedaan antara endowment fund di Indonesia dan sejumlah kampus di luar negeri.

Doni menegaskan, endowment fund di banyak negara berbasis proyek. Kemudian dananya habis untuk proyek tersebut. Bukan seperti dana abadi di Indonesia yang diinvestasikan, kemudian manfaatnya untuk program beasiswa dan sejenisnya. (jpc/c1/ful)

 

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan