RAHMAT MIRZANI

Longsor di Jalur Liwa-Krui, Pengendara Diimbau lewat Jalur Alternatif

TERJEBAK: Sebuah truk terjebak longsor di jalur Liwa–Krui, tepatnya di Km 17 Pekon Kubuperahu, Balikbukit, Lambar, Rabu (21/2).-- FOTO RNN

LAMBAR – Bencana tanah longsor masih terjadi di jalur Liwa–Krui, tepatnya di Kilometer 17, kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat (Lambar). 

Tanah longsor kembali terjadi pada Rabu (21/2) sekitar pukul 09.00 WIB. Bencana ini membuat jalur tersebut lumpuh total karena material longsor menutupi badan jalan. 

Material longsor juga sempat membuat satu unit kendaraan roda enam (R6) atau truk terjebak di lokasi sehingga praktis seluruh badan jalan tertutup total dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan bermotor.

Kasat Lantas Polres Lambar Iptu David Pulner mewakili Kapolres Lambar AKBP Ryky Widya Muharam mengatakan, bencana longsor kembali terjadi setelah hujan lebat terus mengguyur wilayah tersebut sejak malam hari.

“Sebetulnya kemarin (20/2) sudah bisa dilalui oleh kendaraan meskipun masih memberlakukan sistem buka tutup jalur. Tapi hujan lebat mengakibatkan tanah kembali longsor dan menimpa kendaraan R6 yang tengah melintas, sehingga jalur itu kembali ditutup,” katanya.

Menurut dia, saat ini pihaknya sedang berusaha mengamankan dan berjaga di lokasi longsoran. Pihaknya juga memastikan alat berat akan selalu beroperasi agar kendaraan truk secepatnya dapat dievakuasi dan jalur tersebut dapat dilintasi kembali.

“Saat ini kami dari Satlantas Polres Lambar standby 24 jam mengamankan dan berjaga di lokasi longsoran serta memastikan alat berat beroperasi mengevakuasi longsoran agar jalur tersebut secepatnya dapat dilalui,” sambungnya.

Mengingat jalur tersebut masih terus dilanda longsor, pihaknya mengimbau para pengendara terutama truk angkutan barang agar dapat mencari jalur alternatif lain. Seperti jalur Tanggamus.

’’Kami mengimbau untuk pengguna jalan yang akan melintasi KM 17 Pekon Kubu Perahu saat ini agar mencari jalur alternatif lain. Bisa melalui Tanggamus atau jalur alternatif lainnya. Kami bersama instansi terkait berupaya semaksimal mungkin supaya jalur dapat segera dilalui,” tandasnya. (rnn/c1)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan