Salat Sarana Komunikasi Manusia dengan sang Pencipta

-ilustrasi edwin/radar lampung-

Secara tidak langsung ini mengajarkan bahwa ketika hendak menghadap Allah SWT dalam hal ini salat dan sebagainya, seseorang itu harus suci dan menyucikan diri. “Hati maupun fisiknya harus ditata. Itu kalau kita diganti dengan wudhu," urainya.

Dengan momen Isra Mi'raj ini, agama dan ajaran lain tidak lagi diwajibkan untuk diikuti oleh para umat Nabi Muhammad SAW. "Jadi syariat-syariat sebelum Nabi Muhammad SAW dianggap tidak wajib diikuti oleh umat Nabi Muhammad SAW," tegasnya.

Dijelaskan, ajaran nabi sebelumnya dianggap sudah tertutup. Hal ini digambarkan ketika Nabi Muhammad SAW di Sidratul Muntaha, Rasulullah SAW sempat mengimami salat para nabi. “Artinya Nabi Muhammad SAW menjadi imam atau menjadi pemimpin bagi para nabi sebelumnya," ucapnya.

Disinggung kaitan Isra Mi'raj dengan zaman sekarang, Prof Mukri mengatakan, saat ini hubungan manusia yang semakin mengglobal harus terus dijaga.

"Tidak cukup hanya baik dengan sesama manusia. Manusia bisa selamat mau tidak mau harus lulus. Baik dengan sesama manusia juga dengan Allah SWT. Untuk itu, kita juga harus salat sebagai sarana membangun komunikasi dengan Allah SWT," tandasnya. (pip/c1/fik)

 

Tag
Share