RAHMAT MIRZANI

Perseteruan Gangster Meksiko-Turki di Bali karena Kartel Narkoba

GANGSTER MEKSIKO BRUTAL: Tiga dari 4 gangster Meksiko, pelaku penembakan brutal terhadap warga Turki, saat digelandang menuju arena konferensi pers di Polres Badung, Bali. -FOTO ADRIAN SUWANTO/RADARBALI.ID-

JAKARTA - Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono mengatakan ada dugaan perseteruan gangster Meksiko dan Turki yang mengakibatkan warga Turki, Mehmet, di Bali tewas karena kartel narkoba. Itu sebabnya empat gangster Meksiko mengejar empat orang Turki yang tiba di Bali sejak Kamis (7/1) lalu.

’’Terkait dugaan ini, kami masih dalami. Namun yang menarik tentu saja senjat api atau pistol yang digunakan empat orang lelaki Meksiko. Walaupun demikian, yang melepaskan tembakan ke tubuh Turan Mehmed secara brutal hanya Aramburo Contreas Jose Alfonso,” terangnya, Minggu (4/2).

Dari TKP, lanjutnya, saat itu tim mengamankan barang bukti berupa empat butir peluru aktif, empat buah selongsong peluru, dan empat buah proyektil peluru. Menariknya, dari hasil uji balistik Bidlabfor Polda Bali, proyektil, selongsong, dan peluru di TKP adalah peluru kaliber 7,65x17 mm.

BACA JUGA:Klaim Asuransi Sawah, Petani Diminta Sabar

"Tentu buatan Indonesia dari PT Pindad. Jika dibuat oleh PT Pindad, tentu yang memakainya hanya oknum anggota," tudingnya.

Apalagi pihak kepolisian sudah memastikan senjat api yang dipakai adalah senjata api pabrikan. Karena itu bisa mengindikasikan jika ada peran serta pihak lain selain empat tersangka asal Meksiko. Terlebih hingga sekarang, senpi yang digunakan belum ditemukan bagaikan di telan bumi.

"Apakah ini konflik antar gengster? Masih dalam proses lebih lanjut. Terkait senpi, di TKP tidak ditemukan BB senpi," ucap Kapolres Badung.

Ia juga mengaku jika tiga pelaku yang tertangkap kali ini tidak kooperatif saat dimintai keterangan. Itu sebabnya pihak kepolisian sulit menemukan BB senpi serta dimana pelaku mendapatkan senpi.

BACA JUGA:Tiga Capres Tuntas Berdebat

"Sampai saat ini tersangka belum jujur dan tidak kooperatif terkait hal ini. Sementara masih dalam penyelidikan," tambahnya.

Sementara, Barang Bukti yang dihadirkan dalam konferensi pers antara lain 1 unit sepeda motor jenis Yamaha Nmax beserta GPS. 1unit sepeda motor Yamaha Lexy dan 1 Unit sepeda motor jenis Honda ADV. Tiga unit kendaraan ini digunakan para pelaku dalam melancarkan aksinya. Juga 2 Buah Helm yang diamankan dari pemilik rental motor yang sebelumnya disewa mereka. 7 Buah Handphone milik para pelaku. 4 File Rekaman Cctv, 2 diantaranya merupakan CCTV di Villa Palm House.

Kemudian, satu buah baju lengan panjang warna cream merek polo ralph lauren. Satu buah sarung tangan warna hitam, satu buah dompet warna hitam merek LV yang berisikan uang 24 lembar uang pecahan seratus ribu rupiah, satu lembar uang pecahan lima puluh ribu rupiah. Dua lembar uang pecahan dua puluh ribu rupiah, satu buah dompet abu-abu hitam merek DIOR yang berisikan 1 lembar uang 20 ringgit, 1 lembar uang pecahan 5 ringgit, 1 lembar uang pecahan 1 ringgit, 1 lembar uang pecahan 5 bes, 1 lembar uang pecahan sepuluh ribu rupiah, dan 1 lembar uang pecahan seribu rupiah dan enam lembar uang pecahan seratus ribu rupiah. 

"Kami masih dalami motif sebenarnya kasus melibatkan dua pihak ini," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Jumat (31/1) pagi, personel gabungan dari Polres Badung, Polda Bali, dan Mabes Polri mengawal ketat seorang pria bercambang tipis dengan tangan diborgol yang ditutupi sehelai baju di Bandara I Ngurah Rai, Badung, Bali. Pria tersebut adalah Sicairos Valdes Roberto, warga negara Meksiko, diduga pemimpin geng Meksiko yang menewaskan warga Turki Turan Mehmet. 

Tag
Share