RAHMAT MIRZANI

Perseteruan Gangster Meksiko-Turki di Bali karena Kartel Narkoba

GANGSTER MEKSIKO BRUTAL: Tiga dari 4 gangster Meksiko, pelaku penembakan brutal terhadap warga Turki, saat digelandang menuju arena konferensi pers di Polres Badung, Bali. -FOTO ADRIAN SUWANTO/RADARBALI.ID-

Pria 27 tahun itu disebut polisi sebagai anggota gangster Meksiko. Penembakannya terjadi di Vila The Palm House, Tumbak Bayuh, Mengwi, Badung, Selasa (23/1) pekan lalu sekitar pukul 01.00 Wita.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan menjelaskan Roberto dan ketiga temannya sesama warga Meksiko melakukan pembunuhan serta perampokan.

Beberapa jam sebelum beraksi, mereka melakukan survei di sekitar lokasi. Aksi mereka diawali Roberto yang menyekap petugas sekuriti. Tiga kawannya kemudian menerobos masuk dan menembaki Mehmet. Sedangkan, rekan Mehmet berhasil menyelamatkan diri. Setelah itu, para pelaku merampok uang Rp93 juta yang berada di ruang tamu. Kemudian, mereka kabur menggunakan sepeda motor.

Petugas tim gabungan menemukan senjata api (senpi) jenis Baykal Makarov 800 M saat melakukan pengecekan kembali tempat kejadian perkara pada Selasa. Senjata tersebut ditemukan di semak-semak tak jauh dari lokasi penembakan.

"Senpi itu diduga dibuang setelah digunakan untuk menembak kelompok Turki. Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh Bidlabfor Polda Bali,” kata Jansen sebagaimana dilansir Jawa Pos Radar Bali, Jumat (2/2).

Berdasar rekaman CCTV, ada tiga senpi yang dibawa Roberto dan kawan-kawan saat beraksi. Dua lainnya masih dicari. Polisi belum mengetahui dari mana senjata mereka berasal.

Berdasar catatan imigrasi, Mehmet masuk Bali pada 7 Desember 2023 dengan menggunakan visa on arrival untuk keperluan wisata. Sedangkan, Roberto tiba di Pulau Dewata berselang lima hari kemudian, juga menggunakan visa on arrival untuk tujuan yang sama.

Empat hari setelah penembakan dan perampokan itu, polisi menggerebek geng Meksiko tersebut. Tiga WNA dari Negeri Sombrero partner kejahatan Roberto diringkus: Escobedo Juan Antonio (24), Aramburo Contreras Jose Alfonso (32), dan Deraz Gonzalez Victor Eduardo (36).

Ketiganya diciduk di Perumahan Tarumas, Jalan Pura Masuka, Ungasan, Kuta Selatan, Badung. Karena Roberto tinggal di tempat berbeda, dia lolos. Tim gabungan terus melakukan pengejaran.

Menurut Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandani Raharjo Puro, Roberto diduga pemimpin geng Meksiko tersebut. ’’Perannya pada saat di TKP menunjukkan foto vila untuk yakinkan diri dan menyandera satpam serta yang melakukan survei TKP sebelum kejadian,’’ bebernya.

Akhirnya, pelarian Roberto terendus setelah kabur ke luar Bali via jalur darat. ’’Tim gabungan mendapatkan jejak kaburnya menuju Jawa Timur sehingga penyisiran terhadap pelaku yang diduga pentolan Kartel Narkoba Meksiko itu langsung dilakukan,’’ paparnya.

Dan benar, dia diketahui berada di Nganjuk, Jawa Timur. ’’Pelaku diamankan di salah satu penginapan pada Selasa (30/1) sekitar pukul 13.30 tanpa perlawanan,’’ jelas Jansen.

Lalu, Roberto dibawa ke Bali dari Surabaya menggunakan pesawat Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU-706. Dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Roberto selanjutnya dibawa menuju polres di kawasan Bandara Ngurah Rai.

Tak berselang lama, yang bersangkutan dalam keadaan diborgol digiring menuju Polda Bali untuk diperiksa lebih lanjut. ’’Saat penangkapan, tidak ditemukan senjata yang digunakan untuk melakukan penembakan,’’ katanya. (jpc/c1/rim)

 

Tag
Share