Asita Sarankan Selektif Pilih Biro Perjalanan
BANDARLAMPUNG – Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Lampung Ahmad Al Akhran menyebut biro perjalanan (travel) Twins Adi Family yang menelantarkan 130 mahasiswa kuliah kerja lapangan (KKL) Prodi Penjaskes FKIP Universitas Lampung (Unila) tidak tergabung dalam Asita Lampung.
Akhran sendiri setelah mendapat informasi persoalan tersebut langsung mencari tahu dengan menghubungi pihak PO bus. ’’Setelah saya hubungi baru diselesaikan pihak biro dan travelnya," kata dia, Senin (22/1).
Menurutnya dari 88 biro dan travel yang tergabung dalam Asita Lampung, biro dan travel yang memberangkatkan mahasiswa KKL Prodi Penjaskes Unila tersebut tidak tergabung dalam Asita Lampung. ’’Enggak masuk Asita Lampung," ujarnya.
Menurut pihak PO bus, kata Akhran, memang benar terjadi keterlambatan karena tour leader (TL)-nya ditahan pihak hotel di Bali untuk menyelesaikan pembayaran hotel. ’’TL-nya ditahan hotel karena belum dibayar pihak biro dan travel. Jadi, pihak PO bus tidak bisa berbuat banyak karena kan TL ini yang mengatur keuangan," ungkapnya.
BACA JUGA:Desember 2023, Uang Beredar di Indonesia Rp8.824,7 triliun.
Ditanya soal mekanisme biro dan travel perjalanan, Akhran menyatakan biasanya kalau sekolah atau kampus yang diberangkatkan sudah melakukan pembayaran di awal. ’’Kalau sekolah dan kampus biasanya bayar di muka. Karena siswa atau mahasiswa yang bayar. Berbeda dengan dinas/badan atau instansi, biasanya pihak biro dan travel pakai modal dahulu. Nanti baru proses pencairan," katanya.
Dengan kejadian ini, Akhran berharap pihak customer juga selektif memilih biro dan travel perjalanan. ’’Jangan karena kenal atau apalah sehingga terjadi hal seperti ini. Saya menyarankan gunakanlah biro dan travel yang bener. Seperti yang yang tergabung dalam Asita Lampung karena persyaratannya selektif. Masuk Asita Lampung harus ada rekomendasi minimal dua biro dan travel. Kita juga menekankan kepada biro dan travel yang tergabung dalam Asita Lampung untuk memberikan pelayanan terbaik kepada customer. Jangan sampai merusak citra biro dan travel serta nama Asita Lampung," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Prodi Penjaskes FKIP Unila Heru Sulistianta buka suara terkait 130 mahasiswanya yang sempat telantar di Bali pada Sabtu (20/1) lalu. Ia mengatakan ke-130 mahasiswa yang mengikuti kuliah kerja lapangan (KKL) ke Bali, Bromo, dan Yogyakarta tersebut sudah kembali dan tiba di Lampung, Minggu (21/1) pukul 10.00 WIB, dalam keadaan aman.
BACA JUGA:Ke Lampung Lagi, Ganjar Di 'Ganjar' Doa Menang Satu Putaran
Diakuinya pemberitaan soal perjalanan mahasiswa KKL sempat mengalami kendala karena ada proses keterlambatan pelunasan oleh pihak travel yang dipercayainya kepada pihak PO bus. ’’Akibatnya, pihak PO bus tidak mau melanjutkan perjalanan," katanya melalui WhatsApp, Minggu (21/1).
Namun, klaimnya, kendala tersebut sudah diatasi dengan baik meski sempat ada sedikit keterlambatan. ’’Masalah tersebut sudah ditangani antara pihak travel dan PO bus,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya berkomitmen mengantisipasi hal serupa di masa mendatang dengan mengevaluasi dan lebih berhati-hati dalam melibatkan pihak ketiga (travel) pada kegiatan KKL. Ini karena KKL sendiri merupakan kegiatan penting dalam pengembangan kompetensi mahasiswa dengan tujuan utama agar mereka dapat mengembangkan pemahaman terhadap berbagai sarana, fasilitas, dan kegiatan tridarma pada lembaga yang menjadi tujuan KKL.
”Manfaatnya tidak hanya terbatas pada aspek akademis, namun juga mencakup terjalinnya hubungan dan kerja sama yang saling menguntungkan,” ucapnya.
Seperti pada pelaksanaan KKL kali ini, tandasnya, 130 mahasiswanya berkunjung ke Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksa) di Bali, Bromo, dan Yogyakarta selama delapan hari mulai 14 hingga 21 Januari 2024.