RSUDAM Operasi Bayi tanpa Batok Kepala
PRAOPERASI: Sri Wahyuni (39), warga Desa Lebakpeniangan, Kecamatan Rebangtangkas, Kabupaten Waykanan, bersama bayinya di RSUDAM Lampung, Selasa (16/1).-FOTO PRIMA IMANSYAH/RADAR LAMPUNG-
BANDARLAMPUNG – Rabu (17/1) ini, Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung melakukan operasi bayi usia lima bulan tanpa batok kepala. Bayi tersebut anak ketiga dari pasangan Daniel (41) dan Sri Wahyuni (39), warga Desa Lebakpeniangan, Kecamatan Rebangtangkas, Kabupaten Waykanan.
Daniel mengatakan anaknya tersebut lahir pada 7 Agustus 2023 tanpa batok kepala di Rumah Sakit Haji Kamino, Waykanan. Itu setelah dideteksi tidak memiliki batok kepala saat usia kandungan istrinya berumur tujuh bulan.
’’Ketika kandungan usia tujuh bulan sudah terdeteksi bahwa anak saya ini tidak memiliki tempurung kepala,” ungkap Daniel saat ditemui di ruang Alamanda RSUDAM, Selasa (16/1).
Saat itu, katanya, ada saran dari dokter untuk mengeluarkan anaknya dari kandungan sang istri di usia tujuh bulan. ’’Tetapi, saya tidak tega dan biarkan sampai lahir. Kemudian saat usia kandungan sembilan bulan, kami ke RS Haji Kamino lagi untuk operasi caesar,” ucapnya.
BACA JUGA:Pekon Pemerihan Luput dari Perhatian Pemerintah
Bayi tersebut pun akhirnya lahir dengan berat sekitar 2,4 kilogram meski divonis hanya akan bertahan paling lama tiga jam. Namun bersyukur tiga jam lewat, tujuh jam lewat, hingga sampai satu minggu di rumah sakit tersebut masih sehat.
’’Saya tanya ke dokter apakah masih ada harapan untuk anak saya ini? Dokter pun bingung. Karena kata dokter biasanya hanya hitungan jam setelah lahir langsung meninggal,” ungkapnya.
Lalu seusai lahir selama di rumah sakit, kata Daniel, anaknya dirawat dalam inkubator. ’’Berjalan waktu 12 hari, bayi kondisinya stabil. Saya datang lagi ke dokter bertanya apakah boleh saya bawa pulang. Akhirnya kami bawa pulang. Karena kalau lama-lama di rumah sakit, saya orang tidak punya dan masih punya tanggungan dua anak,” tuturnya.
Seiring berjalannya waktu, lanjut Daniel, kondisi bayinya stabil dan beratnya terus bertambah. ’’Pada usia satu bulan sempat saya bawa kembali diperiksa untuk mengecek kesehatannya,” ungkap dia.
BACA JUGA:Tahun 2023, BPS Catat Penurunan Ekspor 11,33 Persen
Lalu untuk mendapat perawatan lebih lanjut, akhirnya pada Selasa, 9 Januari 2024, anaknya dibawa ke RSUDAM dan akan menjalani operasi batok kepala pada Rabu (17/1) ini.
Daniel pun berharap operasi anaknya dapat berjalan lancar hingga anaknya dapat sehat dan selamat. ’’Ya, harapan saya dilancarkan operasi besok (hari ini, Red) sehingga anak saya bisa sehat, selamat hingga dia dewasa,” tuturnya.
Sementara, Sabta Putra, Humas RSUDAM, mengatakan pasien ini didiagnosis lahir dengan tidak memiliki batok kepala. Biasanya, kata Sabta, penyebab bayi lahir tanpa batok kepala ini karena terjadi kelainan saat kehamilan. ’’Sebetulnya ini bisa dideteksi sejak kehamilan bila dilakukan pemeriksaan secara rutin,” ucapnya.
Kejadian ini, lanjut dia, sangat langka karena terjadi kurang dari satu per 15 ribu kelahiran per tahun. Menurutnya anencephale + encephalocelle adalah cacat saat pembentukan saluran saraf bayi selama perkembangan kehamilan sehingga bayi lahir dengan batok kepala yang tidak lengkap.