Waspada, Ada 21 Kampung Rawan Terdampak Banjir di Tulang Bawang

Reporter: Muhammad Zainal Arifin |

Editor: Agung Budiarto |

Kamis , 04 Jan 2024 - 19:40

Kepala Pelaksana BPBD Tulangbawang Kanedi-FOTO IST-

Dente Teladas: Kampung Pasiran Jaya dan Pendowo Asri. Gedung Meneng: Kampung Bakung Udik, Gunung Tapa, Gedung Meneng, dan Bakung Ilir.

Gedung Aji: Kampung Penawar dan Gedung Aji. Gedung Aji Baru: Kampung Mekar Asri dan Mesir Dwi Jaya.

Pada bagian lain, Pj. Bupati Tulang Bawang Qudrotul Ikhwan saat berkunjung ke Kecamatan Gedung Meneng juga mengingatkan masyarakat akan ancaman bencana banjir.

Qudrotul mengingatkan akan ancaman bencana banjir saat memasuki musim penghujan.

Pj. Bupati menyampaikan, berdasarkan informasi yang diterimanya beberapa titik di wilayah Gedung Meneng rawan terkena bencana banjir pada musim hujan.

"Para kepala kampung dan masyarakat diimbau untuk segera bergotong royong membersihkan lingkungan," imbuhnya.

Qudrotul yang juga Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Lampung tersebut menjelaskan, salah satu langkah cepat untuk mengurangi dampak bencana tersebut yakni dengan segera memetakan daerah rawan bencana di wilayah setempat.

Oleh karena itu, Pj. Bupati meminta kepada unsur pemerintahan kampung dan kecamatan beserta instansi terkait untuk segera memetakan wilayah potensi bencana alam di musim hujan. (nal/c1/abd)

waspada, ada 21 kampung rawan terdampak banjir di tulang bawang                            menggala – sebanyak 21 kampung di kabupaten tulangbawang tercatat rawan bencana banjir. ke-21 kampung itu berada di tujuh kecamatan. yakni kecamatan menggala, menggala timur, rawapitu, denteteladas, gedungmeneng, gedungaji, dan gedungaji baru. 
kepala pelaksana (kalak) badan penanggulangan bencana daerah (bpbd) tuba kanedi pun memberi imbauan kepada masyarakat. sebab memasuki musim penghujan, masyarakat harus selalu siaga atas potensi bencana alam yang ada di tulangbawang, khususnya banjir. 
terlebih, lanjutnya, jika tulang bawang tengah memasuki musim penghujan dan diguyur hujan lebat.
baca juga:dewan amini tak raih wtp karena dana bagi hasil
dia menjelaskan, bencana alam yang hampir setiap tahun menimpa warga tulang bawang yakni banjir. 
terkhusus bagi masyarakat yang tinggal di bantaran way tulang bawang.
"setiap hari kami memantau debit air way tulang bawang. ini sebagai bentuk kontrol dan antisipasi karena sewaktu-waktu air bisa naik," katanya.
untuk meminimalisir kerugian dan jatuhnya korban jiwa, bpbd tulang bawang gencar melakukan sosialisasi tanggap bencana. 
baca juga:pemprov lampung segera bangun pelabuhan sebalang
khususnya untuk warga yang tinggal di bantaran way tulang bawang. diketahui, warga yang tinggal di bantaran sungai tulang bawang kerap terdampak banjir.
menurutnya bencana alam tidak dapat diketahui kapan akan terjadi.
namun jumlah kerugian dan korban jiwa dapat di minimalisir dengan koordinasi dan gotong royong bersama. 
21 kampung/kelurahan yang rawan terdampak banjir diantaranya di kecamatan menggala ada 3 kelurahan yang menjadi daerah rawan banjir yakni: menggala kota, menggala selatan dan menggala tengah.
menggala timur: kampung bedarow indah, sungai luar dan menggala. rawa pitu: kampung panggung mulyo, andalas cermin, duta yoso mulyo, bumi sari, dan gedung jaya.
dente teladas: kampung pasiran jaya dan pendowo asri. gedung meneng: kampung bakung udik, gunung tapa, gedung meneng, dan bakung ilir.
gedung aji: kampung penawar dan gedung aji. gedung aji baru: kampung mekar asri dan mesir dwi jaya.
baca juga:ganjal atm dengan tusuk gigi, kuras tabungan rp122.555.000
pada bagian lain, pj. bupati tulang bawang qudrotul ikhwan saat berkunjung ke kecamatan gedung meneng juga mengingatkan masyarakat akan ancaman bencana banjir.
qudrotul mengingatkan akan ancaman bencana banjir saat memasuki musim penghujan.
pj. bupati menyampaikan, berdasarkan informasi yang diterimanya beberapa titik di wilayah gedung meneng rawan terkena bencana banjir pada musim hujan.
"para kepala kampung dan masyarakat diimbau untuk segera bergotong royong membersihkan lingkungan," imbuhnya.
qudrotul yang juga asisten i bidang pemerintahan dan kesra pemprov lampung tersebut menjelaskan, salah satu langkah cepat untuk mengurangi dampak bencana tersebut yakni dengan segera memetakan daerah rawan bencana di wilayah setempat.
oleh karena itu, pj. bupati meminta kepada unsur pemerintahan kampung dan kecamatan beserta instansi terkait untuk segera memetakan wilayah potensi bencana alam di musim hujan. (nal/c1/abd)