Gen Z Masih Banyak Menganggur
Ilustrasi pencari kerja. --FOTO ANTARA/APRILLIO AKBAR
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyoroti tingginya tingkat pengangguran di kalangan generasi muda atau gen Z, yang saat ini masih berada di kisaran 17%. Angka tersebut dinilai menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan dunia usaha pada 2026.
“Pengangguran orang muda masih cukup tinggi, sekitar 17%. Ini yang akan menjadi pr bagi kita pada 2026,” ujar Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo, Bob Azam, dalam konferensi pers di kantor pusat Apindo, Jakarta, Senin (8/12).
Dikatakan Bob, mayoritas pengangguran muda berasal dari lulusan SMA, dengan proporsi 8%–9%, sementara pengangguran lulusan SD tercatat jauh lebih rendah, hanya sekitar 2%.
Ia menilai rendahnya pengangguran lulusan SD berkaitan dengan fleksibilitas mereka dalam menerima pekerjaan.
“Mungkin karena yang SD enggak milih-milih kerjaannya, pekerjaan apa saja diambil,” tambahnya.
Untuk menekan pengangguran generasi muda, Apindo menegaskan pentingnya mendorong investasi yang mampu menyerap tenaga kerja, terutama bagi lulusan pendidikan menengah ke atas.
Namun, Bob mengingatkan bahwa daya serap investasi terhadap tenaga kerja terus melemah. Pada 2013, investasi Rp1 triliun mampu menyerap sekitar 4.500 tenaga kerja, tetapi pada 2025 hanya 1.364 tenaga kerja.