Siapa Pencipta Kecerdasan Buatan (AI)?
Siapa yang menciptakan AI? --FOTO VECTEEZY
BANDARLAMPUNG — Pertanyaan tentang siapa sesunggguhnya yang menciptakan kecerdasan buatan alias AI tidak bisa dijawab secara sederhana.
Pasalnya, penemuan sebuah teknologi bukanlah kontribusi satu nama semata. Tapi merupakan proses pengembangan ilmu pengetahuan yang panjang dan ber-generasi.
Sama seperti penemuan radio tidak bisa sepenuhnya dikreditkan ke Marconi karena ada Popov dan Hertz yang sebelumnya meneliti tentang kehadiran gelombang radio. Atau telepon yang tidak bisa hanya dikreditkan pada Alexander Graham Bell karena sebelumnya ada nama-nama seperti Philipp Reis, Antonio Meucci, dan Elisha Gray yang telah melakukan penelitian serupa.
Tak terkecuali untuk teknologi AI yang saat ini menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Tidak bisa dikreditkan pada satu nama saja. Ada perjalanan panjang dalam sejarah tentang berkembangnya konsep mesin yang bisa berpikir seperti manusia. Atau istilahnya "thinking machine".
Alan Turing adalah seorang matematikawan Inggris yang bisa dibilang "membuka pintu" bagi kecerdasan buatan. Konsep machine learning dibangun dari sebuah pertanyaan: bisakah mesin berpikir?
Tapi, pertanyaan itu tidak muncul begitu saja. Waktu itu, Turing bekerja untuk badan intelijen Inggris MI6 untuk membantu memecahkan kode enigma, yakni sistem enkripsi militer Nazi Jerman yang sangat canggih. Dia tergabung dalam Government Code and Cypher School (GC&CS) yang bermarkas di Bletchley Park.
Kode dan mesin enigma saat itu merupakan sistem enkripsi yang sangat canggih. Satu kali ketik, satu huruf akan dikonversi melalui serangkaian rotor, kabel, dan reflektor untuk bermutasi menjadi nomor-nomor random. Misalnya ketika kita mengetik A, maka huruf tersebut akan dienkripsi dan bisa menjadi huruf lain misalnya D atau T.