Madrasah Harus Bebas Kekerasan dan Bullying!

Kepala Kanwil Kemenag Lampung Zulkarnain--FOTO PRIMA IMANSYAH PERMANA

Dalam upaya menghapus kekerasan dan bullying secara sistematis, Zulkarnain menyampaikan bahwa Menteri Agama telah menerapkan Kurikulum Cinta sebagai solusi strategis. Kurikulum ini membangun nilai cinta kemanusiaan dan saling menghargai perbedaan sejak dini.

 

’’Perbedaan itu rahmat. Kurikulum Cinta ini mengajarkan anak-anak untuk saling mencintai, menghargai, dan menerima perbedaan. Jika cinta ditanamkan sejak kecil, kekerasan tidak akan tumbuh,” jelas Zulkarnain.

 

Zulkarnain menegaskan bahwa implementasi Kurikulum Cinta harus dilakukan oleh semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, bukan hanya siswa.

 

Melalui kurikulum cinta, pelayanan ramah anak, dan penguatan nilai kemanusiaan, Zulkarnain berharap madrasah dan seluruh lembaga pendidikan dapat menjadi tempat yang menumbuhkan karakter baik dan memberi rasa aman bagi seluruh peserta didik.

 

’’Kita ingin madrasah bebas dari kekerasan. Anak-anak harus merasa dicintai, dilindungi, dan dihargai. Itulah tugas kita bersama,” ungkapnya.

 

Terpisah, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti juga menanggapi maraknya kasus perundungan atau bullying di sekolah. 

 

Mu'ti mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan aturan baru untuk memperkuat penanganan kasus bullying yang kembali marak di lingkungan sekolah.

 

Kementeriannya akan menerbitkan Permendikdasmen baru sebagai penyempurnaan regulasi sebelumnya, dengan tujuan menciptakan mekanisme penanganan kekerasan yang lebih efektif.

Tag
Share