Gubernur Mirza Prihatin Kelangkaan Solar, Minta Polisi Usut Tuntas Dugaan Penimbunan
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menanggapi kelangkaan solar subsidi yang meresahkan masyarakat. -FOTO DOK. RADAR LAMPUNG -
Kejadian ini, sambung Derry, disebabkan oleh keterlambatan pasokan solar dari pusat. Ia menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), suplai untuk wilayah Lampung sempat berhenti pada Oktober 2024 dan baru diajukan ulang beberapa waktu lalu.
“Permintaan baru sudah masuk, dan sekarang sedang dalam proses. Tapi di lapangan memang terjadi kekosongan sementara,” ujarnya.
Para petani di Lampung Tengah dan Tulangbawang mulai mengeluh karena mesin pompa air dan traktor mereka tak bisa dioperasikan. Nelayan di daerah pesisir juga terpaksa menambatkan kapal karena tidak mendapatkan solar.
“Solar susah, harga eceran melonjak. Kalau pun ada, dijual Rp12 ribu sampai Rp14 ribu per liter,” kata AM, salah satu nelayan di Lampung Selatan. (pip/c1/abd)