Apple Kalah Gugatan USD634 Juta karena Fitur Smartwatch

Apple kalah gugatan karena salah satu fitur di smartwatch. --FOTO 9TO5MAC

 

 

Masimo punya argumen berbeda. Mereka menunjukkan bahwa notifikasi detak jantung tinggi di Apple Watch memiliki sensitivitas 95 persen. Bagi Masimo, kemampuan itu cukup untuk mengkategorikannya sebagai pengawasan kesehatan. Setidaknya untuk kebutuhan paten.

 

Juri mengangguk. Sekali itu ditetapkan, sisanya tinggal menghitung kerugian. 43 juta unit Apple Watch yang terjual dengan fitur infringing.

 

Masimo menyebut kemenangan ini sebagai bukti penting dalam upaya melindungi inovasi. Apple tak tinggal diam. Mereka menegaskan banyak paten Masimo sebelumnya telah dibatalkan, dan paten yang satu ini pun sudah kedaluwarsa sejak 2022. Apple memastikan akan mengajukan banding.

 

Yang menarik, kasus ini berbeda dari sengketa Apple–Masimo lain yang masih bergulir di ITC. Semua soal yang sama: darah, oksigen, dan sensor kecil yang membuat smartwatch semakin pintar. Seolah-olah masa depan teknologi kesehatan di pergelangan tangan masih abu-abu.

 

Apakah konsumen peduli? Sejujurnya tidak banyak. Mayoritas hanya ingin smartwatch yang bisa bekerja, memantau tubuh, dan memberi rasa aman. Namun keputusan hukum seperti ini bisa berdampak pada desain produk-produk selanjutnya. Bukan tidak mungkin fitur tertentu hilang, diganti, atau dibatasi.

 

Smartwatch mungkin tampak kecil. Tapi sengketa teknologi di baliknya bisa sangat besar. Bahkan lebih besar daripada perusahaan yang memproduksinya. Pada akhirnya, inovasi dan litigasi berjalan berdampingan. Saling mengejar, saling menguji. Yang jelas, Apple belum mengibarkan bendera putih. Pertarungan masih panjang. (harian disway)

 

Tag
Share