Penyelundupan Narkoba Pakai Kapal Selam
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkoba di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Rabu (29/10).-FOTO ANISHA/DISWAY -
JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan fenomena baru dalam penyelundupan narkoba. Ia menyebut kartel-kartel narkoba kini bahkan memiliki kapal selam untuk melancarkan aksinya.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri acara pemusanahan barang bukti narkoba di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Rabu (29/10).
Menurutnya, laporan mengenai aktivitas mencurigakan di pesisir pernah disampaikan kepala desa di suatu daerah. Sang kepala desa mendapat informasi bahwa ada kapal yang bersandar ke pantai pada pukul 01.00 dini hari.
BACA JUGA:Sah, Biaya Haji Turun Rp2,8 Juta
“Polisi harus jadi polisi rakyat. Sehingga rakyat nanti yang jadi mata dan telinga. Rakyat lapor ke kepala desa, ‘Pak, tadi malam jam 1 ada kapal yang merapat’,” ujar Prabowo.
“Enggak ada kapal mau mendarat jam 1 malam di pantai yang sunyi. Niatnya sudah pasti brengsek,” tambahnya.
Prabowo menilai, kapal yang datang di waktu gelap biasanya memiliki niat tidak baik. Sebaliknya, kapal dengan tujuan baik tentu akan mendarat di siang hari.
“Kalau niatnya baik, pasti mendarat waktu terang. Tapi sekarang ada modus baru, kartel-kartel narkoba punya kapal selam. Dia punya kapal selam,” kata Prabowo.
Presiden menegaskan, pemerintah akan terus memerangi peredaran narkoba. Namun, di sisi lain, kartel juga tidak akan tinggal diam. Karena itu, ia menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga dalam menjaga keamanan negara dari ancaman narkotika.
“Kartel-kartel itu tidak akan mau kalah. Karena itu, polisi harus lebih sigap, kompak, kerja sama dengan TNI, Bea Cukai, Kejaksaan—semua lembaga kita harus jadi satu tim,” tutur Prabowo.
“Kita harus kerja dengan teamwork. Jangan ego sektoral, jangan loyalitas korps berlebihan. Kita satu korps, korps merah putih, korps NKRI,” tegasnya.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkoba periode Oktober 2024- Oktober 2025 dengan berat 214,84 Ton dengan nilai Rp29,366 Triliun.
Dalam sambutannya, Prabowo menyebut narkoba dapat merusak masa depan anak Indonesia.
"Narkoba ini merusak masa depan bangsa tapi memang dalam pemerintahan ada hal-hal yang harus kita selesaikan dahulu yang harus kita selesaikan dahulu," kata Prabowo di Lapangan Bhayangkara, Rabu, 29 Oktober 2025.