Sampah Dapur MBG Lampung Capai 101 Ton per Hari, Mayoritas Organik

Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Lampung Junaedi Rahmad- FOTO PRIMA IMANSYAH PERMANA -

BANDARLAMPUNG – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Provinsi Lampung menyumbang volume sampah yang cukup besar setiap harinya. 

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lampung, rata-rata satu dapur SPPG menghasilkan sekitar 0,225 ton atau 225 kilogram sampah per hari.

Dengan jumlah dapur mencapai sekitar 450 unit, total timbulan sampah mencapai kurang lebih 101 ton per hari.

Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Provinsi Lampung, Junaedi Rahmad, menyampaikan bahwa pemerintah provinsi masih mengkaji mekanisme pengelolaan sampah MBG untuk menentukan model terbaik di setiap daerah.

 “Ini masih dalam tahap kajian. Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk pengelolaannya,” ujarnya, Senin 27 Oktober 2025. 

Sebagai langkah awal, DLH Lampung mulai melakukan uji coba pengolahan sampah MBG menjadi pupuk organik cair. Proses tersebut melibatkan tim Mikroba Center di Desa Marga Kaya, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.

Pengendali Dampak Lingkungan DLH Lampung, Ahmad Jhon Viktor, menjelaskan bahwa sebagian besar sampah dari dapur MBG merupakan limbah organik yang selama ini sudah dimanfaatkan secara terbatas, seperti untuk pakan ternak atau budidaya maggot melalui kerja sama dengan bank sampah.

 “Mayoritas sampahnya organik. Ada yang sudah diserap untuk budidaya maggot dan pakan ternak,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sekitar 500 kilogram sampah MBG telah dikumpulkan sebagai bahan uji coba pengolahan dengan penambahan mikroorganisme. Proses pemantauan akan berlangsung selama tiga bulan di area Agropark sebelum dievaluasi lebih lanjut.

Langkah ini diharapkan menjadi model awal pengelolaan sampah yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi melalui pemanfaatan limbah organik sebagai pupuk cair. (pip/c1/abd)

Tag
Share