Enam Guru Besar Dipastikan Ikut Pilrek UIN RIL

Ilustrasi kampus UIN RIL--FOTO ISTIMEWA
BANDARLAMPUNG –Enam guru besar dipastikan mengikuti penjaringan Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) periode 2026-2030. Keenamnya telah resmi mendaftar secara online.
“Terakhir pendaftaran, Selasa (21/10). Saat ini sudah ada yang daftar online enam guru besar. Diperkirakan sampai 10 guru besar UIN RIL ikut dalam pencalonan,” kata Ketua Panitia Penjaringan Prof. Safari.
Sayangnya, Prof. Safari belum mau memberikan informasi mengenai siapa saja enam guru besar yang telah daftar online dengan alasan lupa. “Enam guru besar ini tidak bisa saya sebutkan. Sama humas ya, saya lupa. Mungkin besok diumumkan enam orang itu,” kata Prof. Safari.
Ketika ditanya apakah ada calon dari luar UIN RIL atau semua dari kampus UIN RIL, Prof. Safari lagi-lagi menyampaikan tidak mengetahui pasti karena pendaftaran online terbuka untuk umum.
“Itu besok saya baru tahu. Besok saya minta laporan. Kan kita terbuka untuk umum pendaftaran online,” ungkap Prof. Safari.
Prof. Safari memprediksi yang meminta izin rektor UIN RIL ada 10 guru besar, namun daftar online baru enam orang. “Saya prediksi berdasarkan permintaan izin rektor UIN RIL ada 10 orang guru besar, namun daftar online sampai hari ini baru enam orang. Empat orang lagi belum memasukkan dokumen (berkas) secara online,” ucapnya.
Prof. Safari memberikan sinyal dari enam guru besar yang mendaftar ada guru besar perempuan. “Yang minta izin ada perempuan, tapi saya nggak tahu daftar online apa tidak ia. Karena dia perempuan, maka dia daftar,” jawab Prof. Safari dengan penuh teka-teki.
Terkait sistem Pilrek UIN RIL 2026-2030, Prof. Safari menyampaikan bahwa panitia seleksi berkas sesuai PMA sesuai dengan SK Dirjen, setelah itu dilaporkan ke rektor.
’’Kemudian setelah melihat laporan tersebut, rektor menyerahkan ke Senat. Senat nantinya memberikan pertimbangan kualitatif. Setelah itu diserahkan kembali ke rektor lagi. Semua pertimbangan kualitatif itu. Dari rektor diserahkan ke menteri agama. Kementerian Agama akan membentuk seleksi lagi. Memilih tiga dan tiga nama diserahkan ke menteri. Jadi nggak persentase suara. Tapi, hasil rektor ini juga dari pertimbangan kualitatif dari Senat,” jelas Prof. Safari.
Terkait apakah Rektor UIN RIL Prof. Wan Jamaluddin maju kembali pencalonan, lagi-lagi Prof. Safari belum mau memberikan keterangan hal ini.
“Coba tanyakan langsung ke beliau, saya kan nggak tahu. Itu hak dia. Mungkin dia sudah bagus lanjut lagi. Jadi bisa tanyakan ke beliau langsung ya,” kata Prof. Safari.
Terpisah, Ketua Tim Humas dan Kerja Sama UIN RIL Novrizal Fahmi belum menginformasikan enam guru besar yang mendaftar online karena masih proses verifikasi. “Nanti ya, Mbak. Nunggu rilis resmi dari panitia aja. Karena harus proses verifikasi dahulu,” singkatnya
Dari data yang dihimpun Radar Lampung, guru besar UIN RIL yang sudah mendaftarkan online di antaranya Prof. Dr. Syafrimen, M.Ed., Ph.D. dan Prof. Dr. Hj. Fitri Yanti, M.Si. “Alhamdulillah, sudah daftar online 20 Oktober 2025,” singkat Prof. Syafrimen.
Senada dengan Prof. Syafrimen, Prof. Dr. Hj. Fitri Yanti, M.Si. membenarkan telah mendaftar secara online sejak Rabu (15/10). “Iya, penjaringan berkas calon rektor UIN RIL submit secara online terhitung 6 sampai 21 Oktober 2025. Saya daftar pas Rabu (15/10). Kalau dilihat dari syarat, saya masuk. Alhamdulillah, mudah-mudahan terverifikasi berkas. Berkas itu diverifikasi. Kalau nggak salah hingga 30 oktober 2025,” jelasnya.
Prof. Fitri menyampaikan bahwa sehari setelah di-submit secara online sudah ada pemberitahuan dari panitia balasan email bahwa berkas sudah mereka terima.
Prof. Fitri mengajak semua elemen untuk mengawal proses Pilrek UIN RIL. “Mari kita sama-sama kawal proses ini sehingga tetap berjalan baik dan lancar,” ajaknya. (*)