Pengolahan Limbah MBG Jadi Pupuk Organik Cair Tahap Uji Coba

Radar Lampung Baca Koran--

BANDARLAMPUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mulai mengambil langkah konkret dalam pengelolaan limbah makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyatakan dukungannya terhadap uji coba pengolahan sampah dapur Sekolah Penggerak Pangan Gizi (SPPG) menjadi Pupuk Organik Cair (POC).

Langkah ini dilakukan agar program yang tujuannya untuk kebaikan seperti MBG justru menyisakan kemungkaran berupa pencemaran lingkungan. Maka limbahnya harus dikelola dengan bijak, bahkan kalau bisa menjadi manfaat baru.

BACA JUGA:Tujuh Pejabat Pemkot Bandarlampung Dilantik

Pernyataan tersebut disampaikan Mirza saat meninjau fasilitas pengolahan limbah di SPPG Musi Raya, Rajabasa, Bandar Lampung, pekan lalu.

“Kita ingin memastikan bahwa program MBG tidak hanya memberi manfaat dari sisi pemenuhan gizi, tapi juga ramah lingkungan. Kalau limbahnya bisa diolah menjadi pupuk, ini akan jadi nilai tambah besar bagi sektor pertanian kita,” kata Mirza.

Sementara, Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Parina, menjelaskan bahwa saat ini uji coba pengolahan food waste dari dapur MBG sedang dilakukan.

Sebanyak satu ton sampel limbah makanan telah dikumpulkan untuk difermentasi menggunakan mikroba oleh tim Mikroba Center di Desa Marga Kaya, Jati Agung, Lampung Selatan.

“Proses fermentasi membutuhkan waktu sekitar satu minggu. Setelah itu, hasilnya akan diuji pada tanaman selama satu bulan. Jika terbukti layak, maka produksi POC akan dilakukan secara berkelanjutan untuk mendukung pertanian organik,” jelas Parina kepada Radarlampung.co.id, Senin 6 Oktober 2025.

Menurut Parina, satu unit SPPG rata-rata menghasilkan 20 hingga 30 kilogram sampah per hari dari aktivitas dapur dan sisa makan MBG. Jika seluruhnya dapat diolah, maka potensi produksi POC dinilai cukup besar.

Terkait kemungkinan POC hasil olahan limbah MBG dijual ke masyarakat, Parina menyebut hal tersebut masih dalam kajian.

"Bisa jadi dijual, bisa jadi dibagikan gratis. Fokus kami saat ini memastikan sampah program MBG tertangani tuntas,” ujarnya. (pip/c1/yud)

 

Tag
Share