DPRD Tubaba Tak Serius Panggil PT Mentari? Warga Kecewa

Radar Lampung Baca Koran--

PANARAGAN - Masyarakat Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) mempertanyakan keseriusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten setempat, untuk menuntaskan persoalan meledaknya oven tepung tapioka PT Mentari Prima Jaya Abadi yang ada di Tiyuh Gunung Agung, Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tubaba.

Karena, sudah dua pekan berlalu, namun DPRD Tubaba rupanya belum menganggap hal itu penting. S

edianya PT Mentari dipanggil untuk didengar keterangannya bersama dengan leading sektor terkait, namun DPRD Tubaba belum menganggap hal itu harus dilakukan. Terbukti pasca pihak perusahaan meminta agar dijadwalkan ulang, hingga kini DPRD Tubaba belum melakukannya.

Hingga Senin (6/10), DPRD Tubaba sebagai wakil rakyat rupanya belum melakukan pemanggilan kembali kepada pihak perusahaan.

Bahkan rencana memanggil perusahaan pembeli dan pembuat tepung tapioka ini belum juga teragenda.

Meskipun pada pekan sebelumnya, Komisi 1 DPRD Tubaba yang dipimpin oleh Yantoni menyatakan akan memanggil perusahaan tapioka tersebut.

Ketua Komisi I DPRD Tubaba mengatakan saat ini dewan perwakilan rakyat daerah sedang mengikuti dan menyelesaikan kegiatan di tempat lain.

Akibatnya, belum ada langkah konkret DPRD untuk menyelesaikan peristiwa yang menewaskan satu orang serta melukai lima pekerja lainnya. 

Sudin (45) warga Tulangbawang Barat menyatakan kekecewaanya. Mereka menilai DPRD Tubaba tidak mementingkan peristiwa yang menelan korban jiwa tersebut.

"Mungkin bapak-bapak DPRD tidak menganggap peristiwa yang dalam korban jiwa itu penting ya Inilah nasib masyarakat kecil,"katanya.

Tidak berbeda dengan warga lainnya. Rosi (35) warga Panaragan Jaya Kecamatan Tulangbawang Tengah, Tubaba juga menyesalkan ketidakseriusan wakil rakyat setempat.

"Kalau sudah begini kepada siapa lagi kami harus mengadu. Ini bukan masalah siapa korbannya namun harus diusut bagaimana persoalan yang sesungguhnya,"ungkap Rosi lagi.

Yang buat masyarakat geram adalah mengapa pengelola oven dikerjakan oleh tenaga tenaga kerja yang baru masuk beberapa minggu dan belum berpengalaman di bidangnya.

"Perusahaan harusnya mengerti bagaimana mempekerjakan tenaga ahli yang membidangi pekerjaannya. Pertanyaannya juga apakah dewan kita mengerti masalah ini,"ungkap Juaini, warga lainnya.

Sekadar pengetahuan bersama pekan lalu banyak pertanyaan muncul saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama reading sektor terkait minus pihak perusahaan.

Tag
Share