Transfer Teknologi Krusial untuk Transisi Energi

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie.--FOTO BERITASATU.COM/MUHAMMAD FARHAN
JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menekankan pentingnya transfer teknologi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) sebagai kunci keberhasilan transisi energi di Tanah Air.
“Sebenarnya yang kami butuhkan bukan hanya uang. Kami bisa usahakan itu. Tetapi yang lebih penting adalah keterampilan, teknologi, dan kolaborasi,” ujar Anin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (5/10).
Menurut Anin, perubahan iklim tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga menyentuh langsung aspek kehidupan masyarakat, seperti rantai pasok pangan, ketersediaan air, hingga energi.
’’Itu sebabnya, ketika kami berkomitmen untuk mencapai net zero pada 2060, kami sebenarnya ingin mencapainya lebih cepat, tentu dengan bantuan dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta,” kata Anin.
Lebih lanjut, Anin menyoroti potensi besar Indonesia dalam mendukung agenda dekarbonisasi global, baik dari sisi sumber daya alam maupun energi terbarukan. Di bawah tanah, Indonesia memiliki cadangan besar mineral kritis seperti nikel dan tembaga. Sementara di atas permukaan, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar.
’’Tiga bulan lalu, Indonesia mempublikasikan target pembangkitan listrik sebesar 103 gigawatt dan 75% di antaranya berasal dari energi terbarukan. Ini signifikan karena kapasitas eksisting kita saat ini baru sekitar 75 gigawatt,” ujar Anin.
Anin menegaskan, masa depan Indonesia sangat bergantung pada bagaimana negara ini mengelola tantangan perubahan iklim serta memanfaatkan peluang dari transisi energi bersih.