Pemberdayaan Kunci Atasi Kemiskinan

Direktur Pengembangan Big Data Indef Eko Listiyanto.--FOTO ISTIMEWA
JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menegaskan pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan bantuan sosial (bansos) dan kartu kesejahteraan untuk menekan angka kemiskinan di Indonesia. Diperlukan strategi pemberdayaan masyarakat agar perekonomian bisa naik kelas.
Direktur Pengembangan Big Data Indef Eko Listiyanto menyebut program bansos yang ada sudah berjalan baik, terutama dalam menopang kebutuhan dasar masyarakat. Namun, menurutnya, bantuan tersebut hanya berfungsi sebagai bantalan sementara.
“Kalau dalam konteks kesehatan dan pendidikan, bansos ini membantu. Jadi sifatnya sebagai bantalan biaya dan menjaga daya beli,” katanya kepada Beritasatu.com, Jumat (3/10).
Eko menilai, indikator keberhasilan program harus terlihat dari semakin banyak masyarakat yang tidak lagi bergantung pada bansos. Saat ini, dampaknya masih sebatas mempertahankan daya beli, belum sampai membuat masyarakat mandiri secara ekonomi.
Terkait hal itu, pemerintah didorong memperkuat program pemberdayaan masyarakat secara end to end. Mulai dari pembekalan keterampilan, akses permodalan, pendampingan usaha, hingga pemasaran produk.
“Bagusnya bukan bansos, tetapi program pemberdayaan masyarakat yang lengkap, dari pendampingan hingga akses pasar,” tegasnya.
Menurut Indef, fokus pemberdayaan juga harus menyasar pelaku usaha ultra mikro. Dukungan yang diberikan tidak hanya modal, tetapi juga peningkatan kualitas produk, strategi pemasaran, hingga literasi keuangan.