LPM UIN RIL Sinkronisasi Pedoman Magang

SINKRONISASI MAGANG: Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) menyelenggarakan sinkronisasi pedoman magang di meeting room 1 gedung Academic and Research Center, Jumat (3/10). -FOTO HUMAS UIN RIL -

BANDARLAMPUNG – Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) menyelenggarakan sinkronisasi pedoman magang di meeting room 1 gedung Academic and Research Center, Jumat (3/10). Kegiatan ini bertujuan memastikan pedoman teknis magang terbaru benar-benar relevan dengan kebutuhan nyata dunia kerja dalam negeri dan luar negeri serta mendukung implementasi kurikulum outcome based education (OBE).

 

Kegiatan ini dihadiri Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) Prof. Andi Taher, M.A., Ed.D.; Sekretaris LPM Dr. Fathul Mu'in, M.H.I.; Kepala UPT Pengembangan Kewirausahaan dan Karir Dr. Tin Amalia Putri; Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum Dr. Asriani; Kepala Pusat Audit dan Pengendalian Mutu Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd.; Gugus Mutu Fakultas; serta seluruh ketua program studi. Hadir external expert, yakni Assoc. Prof. Kusmayadi. 

 

Fathul Mu’in saat memandu acara mengatakan, pedoman atau juknis magang ini menjadi instrumen penting untuk menjaga kualitas pembelajaran berbasis pengalaman kerja. ’’Pedoman magang yang disusun tidak hanya mencakup kebutuhan dunia kerja dalam negeri, tetapi juga mengakomodasi peluang magang luar negeri. Magang bukan sekadar kewajiban kurikulum, tetapi strategi penting agar mahasiswa memiliki daya saing tinggi. Dengan sinkronisasi ini, setiap mahasiswa UIN RIL mampu beradaptasi dengan kebutuhan dunia kerja sekaligus tetap menjaga mutu akademik. Termasuk bagi mereka yang berkesempatan mengikuti program magang luar negeri,” ujarnya.

 

Melalui sinkronisasi pedoman magang ini, kata Fathul Mu’in, UIN RIL menegaskan komitmennya untuk memperkuat kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri kerja (Dudika) serta menyiapkan mahasiswa yang unggul, kompetitif, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global. 

 

’’LPM berharap pedoman yang telah disepakati dan disahkan nantinya dapat menjadi panduan yang jelas bagi mahasiswa, dosen pembimbing, dan mitra industri dalam menjalankan program magang yang bermutu, relevan, dan berdaya guna bagi masa depan lulusan,’’ ungkap Fathul Mu’in.

 

Assoc. Prof. Kusmayadi menekankan pentingnya menjadikan magang sebagai jembatan nyata antara teori dan praktik. ’’Magang bukan sekadar formalitas akademik, melainkan wahana transformasi mahasiswa menjadi calon tenaga profesional yang siap terjun ke dunia kerja,’’ katanya. 

 

Karena itu, kata Assoc. Prof. Kusmayadi, perguruan tinggi dan Dudika harus berjalan beriringan, saling memberi dan menerima untuk membentuk ekosistem pembelajaran yang relevan.

 

Tag
Share