Delapan Negara Gunakan Emas sebagai Cadangan Strategis

Ilustrasi emas--FOTO PEXELS/ZLAŤÁKY.CZ

JAKARTA - Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya ketegangan geopolitik, emas kembali menjadi pilihan utama bagi banyak negara.

Fenomena ini tercermin dari langkah sejumlah negara yang terus memperbesar porsi emas dalam cadangan devisanya. Amerika Serikat, Jerman, Italia, hingga Tiongkok dan India menempatkan emas sebagai pilar utama untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.

 

 

Cadangan devisa biasanya terdiri dari mata uang asing, surat utang, dan komoditas tertentu. Namun, emas menempati posisi istimewa karena nilainya cenderung stabil sepanjang waktu.

 

Inilah alasan mengapa banyak negara menjadikannya sebagai cadangan strategis. Emas tidak hanya berfungsi menjaga stabilitas nilai tukar, tetapi juga menjadi sarana diversifikasi agar ketergantungan terhadap dolar AS atau euro berkurang.

 

Negara yang menjadikan emas sebagai cadangan strategis dihimpun dari berbagai sumber, pertama Amerika Serikat (AS). AS adalah contoh paling nyata dari penggunaan emas sebagai cadangan strategis. Dengan lebih dari 8.100 ton emas, logam mulia ini mencakup hampir 75% dari total cadangan devisa. Peninggalan dari era Bretton Woods ini tetap dipertahankan karena dianggap memberikan legitimasi global atas kekuatan ekonomi dan moneter Amerika.

 

Kedua, Jerman. Jerman juga sangat mengandalkan emas sebagai pilar cadangan strategis. Negara ini menyimpan lebih dari 3.300 ton emas, setara hampir 70% dari total cadangan devisanya. Pemerintah Jerman bahkan pernah memulangkan emas dari New York dan Paris ke Frankfurt untuk memastikan kendali penuh atas aset berharga tersebut. Ketiga, Italia.

Italia memiliki sekitar 2.450 ton emas, menjadikannya salah satu negara dengan cadangan emas terbesar di dunia. Sekitar dua pertiga cadangan devisanya berbentuk emas. Bagi Italia yang memiliki utang publik cukup besar, emas berperan sebagai "penjaga terakhir" stabilitas keuangan.

 

Keempat, Prancis. Prancis mempertahankan cadangan emas lebih dari 2.400 ton. Meskipun menjadi anggota zona euro, Paris tetap menjadikan emas sebagai cadangan utama untuk menjaga kedaulatan ekonomi nasional. Emas dipandang penting untuk melindungi negara ketika kawasan Eropa dilanda krisis. Kelima, Rusia. Sejak 2014, Rusia gencar membeli emas guna mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Kini, cadangan emas Rusia mencapai sekitar 2.300 ton. Kebijakan ini semakin relevan setelah Moskow menghadapi sanksi ekonomi dari Barat, menjadikan emas sebagai tameng utama dalam menghadapi tekanan eksternal.

Tag
Share