Wali Kota Bandar Lampung Bentuk Tim Khusus Awasi Program Makanan Bergizi Gratis

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menegaskan pembentukan tim khusus untuk memastikan distribusi makanan bergizi di sekolah berjalan aman dan sesuai standar. – FOTO MELIDA ROHLITA/ RADAR LAMPUNG --

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Eka Afriana, mengungkapkan pihaknya tidak dilibatkan langsung dalam pelaksanaan MBG. Namun, ia menegaskan tetap melakukan pemantauan terhadap jalannya program tersebut. “Dengan adanya kejadian ini, kami akan lebih aktif mengawasi MBG, apalagi sudah ada instruksi langsung dari Wali Kota Bandar Lampung,” ujar Eka.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Tumenggung, menyebutkan timnya menemukan sejumlah pelanggaran standar dalam pengelolaan dapur MBG. Di antaranya kondisi dapur yang tidak sesuai standar, penyimpanan makanan dalam freezer yang bercampur dengan kardus kemasan, serta suhu penyimpanan yang tidak memenuhi ketentuan.

Selain itu, Dinkes juga menemukan adanya cemaran bakteri E.coli yang diduga berasal dari kualitas air yang buruk. “Dengan kondisi tersebut, MBG tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh kementerian,” jelas Muhtadi. Ia menambahkan, selama ini pelaksana MBG tidak melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan maupun Dinas Pendidikan setempat.

Dari pihak penyelenggara, Ketua Yayasan Amanah Barokah, Asri Pujiati, menyatakan pihaknya menghentikan sementara produksi MBG pasca kasus keracunan. Ia berjanji akan memperbaiki seluruh kekurangan dan meningkatkan standar pengolahan makanan sesuai ketentuan.

Menutup hearing, Ketua Komisi IV DPRD Bandar Lampung, Asroni Paslah, menegaskan pihaknya akan meninjau 28 dapur MBG di wilayah setempat. Ia juga memastikan rapat lanjutan akan kembali digelar dengan menghadirkan yayasan penyelenggara lainnya. 

Sementara Suasana sepi menyelimuti Dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kelurahan Sukabumi, Kota Bandar Lampung. Setelah insiden keracunan massal yang menimpa ratusan siswa, dapur tersebut dihentikan sementara operasionalnya dan kini nyaris tak ada aktivitas.

Pantauan medialampung.co.id (Radar Lampung Media Group) menunjukkan pintu dapur tertutup rapat, tanpa lalu-lalang karyawan seperti biasanya. Padahal, dapur ini sebelumnya menjadi pusat kesibukan memasak dan distribusi makanan ke sekolah-sekolah.

“Sudah beberapa hari sepi, tidak ada lagi kegiatan. Biasanya ramai dengan karyawan yang bekerja, tapi sekarang gerbang pun tidak pernah terbuka,” ungkap seorang warga sekitar, Senin (8/9/2025).

Warga berharap dapur MBG bisa kembali beroperasi, namun dengan standar kebersihan lebih ketat. “Harapan kami, jika dapur ini dibuka lagi, proses produksinya lebih diperhatikan agar kasus keracunan tidak terulang,” tambahnya. (mel/c1/abd) 

 

Tag
Share