Pemprov Lampung Doa Bersama
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat sambutan di doa bersama kebanggaan masyarakat Lampung, Minggu 31 Agustus 2025.-Foto : Prima Imansyah Permana-
Rombongan akan mulai kumpul di Jl.ZA. Pagar Alam atau depan Museum Lampung sekitar pukul 08.00 WIB yang dilanjutkan ke Kantor DPRD Lampung menggunakan dress code hitam beralmamater.
Dari informasi yang beredar, ada sekitar 13 tuntutan dari aksi Aliansi Lampung Melawan, yaitu mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan Undang-Undang (UU) Perampasan Aset.
Memotong tunjangan dan gaji DPR sebagai bentuk efisiensi dan tanggung jawab moral, meningkatkan kualitas gaji dosen dan guru di seluruh Indonesia, memerintahkan Presiden Prabowo Subianto untuk segera memecat menteri-menteri yang problematik.
Meminta Presiden menekan ketua partai yang menduduki jabatan di eksekutif maupun legislatif untuk diberhentikan atau direstrukturisasi, menuntut pergantian Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri), reformasi total Polri dan mengadili pelaku pembunuhan Affan Kurniawan.
Menyuarakan bukan hanya reformasi, melainkan revolusi total, mendesak evaluasi kinerja Kepolisian Daerah Lampung, menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHAP) yang merugikan rakyat.
Menolak efisiensi terhadap sektor pendidikan dan kesehatan, karena keduanya adalah hak rakyat yang fundamental.
Menuntut negara untuk berhenti menggunakan pajak rakyat sebagai alat menindas rakyat; serta mendesak pembebasan lahan untuk petani dan menegakkan keadilan agraria.
Jendral Lapangan Aksi, Khairil Amri yang merupakan Menteri Lingkungan Hidup BEM U KBM Universitas Lampung (Unila) mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan yang matang untuk aksi Lampung Bergerak.
"Untuk persiapan besok (hari ini,red) Alhamdulillah sudah ada korlap atas dan bahwa, juga beberapa logistik juga sedang dipersiapkan," ujar Khairil Amri saat dihubungi, Minggu 31 Agustus 2025.
Khairil Amri memperkirakan masa aksi berjumlah sekitar dua sampai tiga ribu orang yang berasal dari 30 lembaga. "Peserta aksi Lampung Bergerak ini terdiri dari mahasiswa dan elemen masyarakat," ucapnya.
Sayangnya, dirinya belum merincikan apa saja tuntutan yang akan disampaikan pada aksi Lampung Bergerak ini.
Dirinya sendiri berpesan agar Gubernur Lampung, Ketua DPRD Lampung, dan Kapolda Lampung dapat turun dan menemui peserta aksi yang akan digelar Senin, 1 September 2025.
"Iya besok (hari ini,red) kita meminta ketua DPRD, gubernur dan kapolda Lampung turun menemui massa aksi," pungkasnya. (pip/c1/yud)