QRIS Sudah Bisa Digunakan di Lima Negara

Ilustrasi QRIS.-FOTO ANTARA/ANDRI SAPUTRA -
Keempat, Singapura. Singapura mengikuti jejak Thailand dan Malaysia dengan mengadopsi QRIS pada 17 November 2023. Hingga 2025, tercatat lebih dari 238.000 transaksi dengan nilai sekitar Rp77 miliar.
Kelima, Jepang. Jepang menjadi negara pertama di luar ASEAN yang menerima QRIS. Mulai 17 Agustus 2025, masyarakat Indonesia bisa bertransaksi di 35 merchant Jepang dengan memindai JPQR Global. Ke depan, cakupan merchant penerima QRIS akan terus diperluas.
Selain lima negara di atas, Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan ekspansi QRIS ke beberapa negara lain. Rencana kerja sama sudah dijajaki dengan Tiongkok. Uji coba interkoneksi dengan People’s Bank of China (PBoC) sudah berjalan sejak awal 2025, melibatkan UnionPay International (UPI) dan beberapa penyelenggara sistem pembayaran nasional. Tahap ini mencakup uji transaksi kecil dan integrasi infrastruktur dompet digital Indonesia dengan sistem QR Code Tiongkok.
Kemudian India. BI menandatangani nota kesepahaman dengan otoritas India sejak Juli 2022. Kerja sama ini fokus pada integrasi QRIS dengan sistem pembayaran domestik India serta memungkinkan transaksi WNI di sektor perdagangan dan pariwisata.
Lalu, Korea Selatan. Kesepakatan kerja sama dengan bank sentral Korea Selatan pada Juli 2024 menargetkan uji coba lintas batas, termasuk kerja sama dengan operator e-wallet lokal untuk mempermudah transaksi digital bagi wisatawan Indonesia.
Selanjutnya Arab Saudi. Diskusi intensif telah dilakukan bersama Otoritas Moneter dan Kementerian Haji dan Umrah. Program ini dirancang untuk memudahkan pembayaran jamaah haji dan umrah Indonesia, termasuk pengembangan QRIS di pusat perbelanjaan dan fasilitas ibadah.
Hadirnya QRIS di berbagai negara membuka peluang besar bagi wisatawan, pelaku usaha, dan sektor perdagangan lintas batas. Tidak hanya mempermudah transaksi, QRIS juga menjadi simbol integrasi sistem pembayaran digital Indonesia dengan dunia internasional. (beritasatu.com)