Mirza: Tak Boleh Ada Warga Kelaparan

Radar Lampung Baca Koran--
BANDARLAMPUNG – DPRD Lampung menggelar rapat paripurna istimewa pada Jumat (15/8) dalam rangka mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia.
Acara ini menjadi momentum penting bagi seluruh elemen pemerintahan di daerah untuk merefleksikan capaian sekaligus menyusun langkah ke depan demi kesejahteraan masyarakat.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo Subianto mengawali dengan memberikan penghormatan dan penghargaan kepada para presiden pendahulu, mulai dari Presiden pertama Soekarno hingga Presiden ketujuh Joko Widodo.
Ia menegaskan, perjalanan panjang bangsa hingga mencapai usia 80 tahun kemerdekaan tidak terlepas dari kontribusi besar para pemimpin terdahulu.
BACA JUGA:Dapat Remisi, 106 Napi Langsung Hirup Udara Bebas
Presiden Soekarno, kata Prabowo, memimpin perjuangan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mempertahankan keutuhan wilayah di tengah intervensi asing, serta berhasil mengintegrasikan Irian Barat ke dalam NKRI.
Presiden Soeharto kemudian melanjutkan tongkat estafet dengan mewujudkan swasembada pangan, meletakkan dasar-dasar industrialisasi, dan menurunkan angka kemiskinan ekstrem.
Berlanjut ke Presiden B.J. Habibie, yang membawa Indonesia memasuki era teknologi tinggi dan memulihkan ekonomi pasca krisis 1998. Presiden Abdurrahman Wahid menjaga stabilitas bangsa serta memperkokoh kerukunan, sementara Presiden Megawati Soekarnoputri menyelesaikan pemulihan ekonomi serta menginisiasi pemilihan umum langsung untuk pertama kalinya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berhasil mengatasi dampak krisis keuangan global 2008 dan menyelesaikan konflik Aceh, sementara Presiden Joko Widodo dikenal lewat pembangunan infrastruktur masif, peningkatan konektivitas antarwilayah, dan kepemimpinan di masa kritis pandemi Covid-19.
“Semua capaian ini adalah pondasi bagi kita untuk melangkah lebih jauh. Kita harus menjaga dan mengembangkannya,” ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya.
Momentum pidato kenegaraan itu dimanfaatkan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal untuk menegaskan komitmennya membawa provinsi ini semakin dekat dengan cita-cita kemerdekaan.
Menurutnya, kemerdekaan sejati adalah ketika seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan kesejahteraan, pendidikan berkualitas, serta pemerataan hasil kekayaan daerah. “Tidak boleh ada lagi masyarakat yang kelaparan,” tegas Rahmat.
Ia menekankan, seluruh program pemerintah, baik dari pusat maupun daerah harus tepat sasaran, terutama menyentuh masyarakat miskin yang berada di kategori desil 1 dan 2. Dengan begitu, program yang dijalankan akan memberikan dampak maksimal bagi mereka yang benar-benar membutuhkan.
Gubernur juga mendorong integrasi penuh antara program pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Sinergi lintas level pemerintahan, kata dia, akan menghindarkan tumpang tindih kebijakan dan memastikan setiap langkah pembangunan memberikan hasil nyata di lapangan. “Kalau semua terintegrasi, hasilnya pasti lebih maksimal,” ujar Mirza.