Heboh! Data Siswa SMA ’’Diburu’’ Kelurahan

DATA SISWA: Beberapa hari ini, pihak kelurahan di Bandarlampung mendatangi SMA baik negeri maupun swasta di lingkungan kelurahan masing masing untuk menanyakan perihal data siswa keperluan pendataan Kartu Indonesia Pintar (KIP), PIP, atau lainnya. Salah s-FOTO ANGGI RHAISA/RADAR LAMPUNG -

BANDARLAMPUNG - Sejumlah SMA di Bandarlampung, baik negeri maupun swasta, dalam beberapa pekan terakhir ramai menjadi perbincangan karena telah didatangi lurah dan perangkat kelurahan.

Pihak kelurahan datang untuk meminta dan menggali data siswa. Alasannya pun bermacam-macam, ada yang terkait penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) maupun Program Indonesia Pintar (PIP).

Namun, belum diketahui apa tujuan sebenarnya meminta data siswa tersebut. Sebab, informasi yang dihimpun Radar Lampung, awalnya pihak kelurahan mendatangi salah satu SMA di Bandarlampung meminta data siswa yang tidak mendapatkan PIP. 

BACA JUGA:Polda Lampung Salurkan 74 Ton Beras di 35 Titik Berbeda

Kemudian, mereka juga meminta data siswa yang telah mendapatkan PIP. Hal ini membuat para guru menjadi heran, untuk apa sebenarnya data siswa itu? Sebab, penanggungjawab untuk keperluan tingkat SMA, berada di wilayah Provinsi Lampung bukan Kota Bandar Lampung.

Bahkan, pihak kelurahan Tidak hanya meminta data siswa lewat kunjungan langsung, pendataan juga dilakukan lewat telepon dan pesan WhatsApp. Dari penelusuran Radar Lampung, sekolah yang menjadi target pendataan antara lain SMAN 2, SMAN 11, SMAN 1, SMAN 15, SMA IT Baitul Jannah, SMA S YPPL, SMA Xaverius, dan belasan sekolah lainnya.

Kepala SMAN 11 Bandar Lampung, Dr. Budi Setiadi, M.Pd.AIFO, membenarkan ada kunjungan dari kelurahan pada Senin (11/8) sore.

“Mereka minta data siswa yang belum punya KIP. Saya ambil positif saja, siapa tahu bisa diajukan untuk bantuan dari Wali Kota,” ujar Budi.

Hal serupa disampaikan Kepala SMAN 2 Bandar Lampung, Seven Sari, yang menyebut lurah setempat sempat bertemu dengan wakil kepala sekolah bagian humas untuk menanyakan hal serupa.

Di sekolah swasta, pola pendataan pun sama. Kepala SMA IT Baitul Jannah, Farida, mengaku mendapat telepon dari Lurah Kemiling Raya yang meminta data siswa.

“Karena sekolah kami yayasan, saya koordinasi dulu dengan pihak yayasan. Setelah ada izin, data kami serahkan. Total siswa kami sekitar 250 orang,” kata Farida yang mengaku tidak mendapat penjelasan rinci terkait tujuan pendataan.

Sementara, Lurah Karang Maritim, Juwanto, membenarkan pihaknya mendata siswa SMA dan juga SD. Untuk tingkat SD, pendataan dilakukan terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG), sedangkan untuk SMA, fokus pada data penerima PIP.

“Kalau ada siswa yang belum dapat bantuan, mungkin bisa diajukan ke Pemkot Bandar Lampung,” kata Juwanto.

Lurah Rawa Laut, Atualudin, menyebut langkah ini diambil setelah ada keluhan warga yang anaknya tak menerima PIP. “Kami koordinasi dengan camat, lalu mendatangi sekolah-sekolah untuk mengetahui kendalanya,” ujarnya.

Tag
Share