Pesan Taksi Online, Wanita di Lampura Jadi Korban Perampokan

TUNJUKAN BUKTI LAPORAN: Dewi Handayani (21) memperlihatkan bukti laporan polisi usia mengalami penganiayaan disertai perampokan . -FOTO OZY/RADAR LAMPUNG -
KOTABUMI - Seorang wanita menjadi korban penganiayan disertai perampokan saat memesan taxi mobil di Lampung Utara (Lampura).
Korban adalah Dewi Handayani (21) warga Dusun Nyapah Tuba, Desa Mulang Maya, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampura.
Wanita muda ini menceritakan awalnya ia memesan taksi mobil dari Stadion Sukung Kotabumi hendak menuju SPBU Bundaran Tugu Payan Mas, sekitar pukul 14.30 WIB, Rabu 13 Agustus 2025 lalu.
"Sebelumnya, saya sudah tiga kali memesan taksi online itu. Namun tidak terjadi apa-apa dan diantar sesuai tujuan, "ungkap korban memulai pembicaraan, ketika dijumpai di rumahnya, Kamis (14/8).
Namun ia menjadi korban kekerasan disertai perampokan. Wanita yang akrab disapa Dewi ini menuturkan, setelah memesan taksi online, tidak lama berselang mobil tersebut tiba dan hendak menjemputnya. Setelah dirinya masuk, ternyata sopir itu bersama wanita.
"Setelah saya masuk dalam mobil itu, saya kaget, kok ada satu penumpang seorang wanita dalam mobil itu. Tampa basa basi langsung memukul dan menendang saya berkali-kali ke arah kepala," ungkapnya.
Ia mengatakan, tidak hanya di bagian kepala, dalam perjalan dari stadion hingga sampai taman sahabat Kotabumi, beberapa kali menerima pukulan dari wanita yang tidak dikenalnya.
"Sesampainya di taman sahabat, wanita itu mengambil handphone milik saya secara paksa, "bebenya.
Ia mengatakan kerugian ditaksir sebesar Rp5, 4 juta. Setelah para pelaku mengambil handphone, dan dompet, kemudian ia dipulangkan kembali di tempat awal titik jemput.
Peristiwa ini telah dilaporkan ke SPKT Polres Lampura dengan bukti lapor ke polisi dengan LP/B/445/Vlll/2025/.
"Saya harapkan kepada Polres Lampura untuk dapat ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku dan pelakunya segera ditangkap, " Pintanya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Lampura, AKP Apfryyadi Pratama, hingga berita ini ditulis belum dapat dikonfirmasi.
Meski telepon genggamnya dalam ke adaan aktif, sayangnya belum merespon panggilan masuk. (*)