Pedro Fernandez Curi Perhatian di Barca

Pedro “Dro” Fernandez-FOTO BARCELONA X/BARCELONA X -
BANDARLAMPUNG — Ketika sorotan publik tertuju pada debut Marcus Rashford bersama Barcelona, muncul sosok mengejutkan yang justru mencuri perhatian. Pemain muda berusia 17 tahun bernama Pedro ’’Dro” Fernandez tampil gemilang dalam laga uji coba melawan klub Jepang, Vissel Kobe, Minggu (27/7). Dro mencetak gol perdananya untuk tim utama.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Kobe City Misaki Park, Rashford memang dinanti-nantikan. Ia dimainkan oleh pelatih Hansi Flick pada awal babak kedua. Tapi, hanya bertahan 32 menit sebelum digantikan karena pertimbangan kebugaran. Ketika itulah, Dro masuk dan langsung menciptakan dampak besar.
Baru sembilan menit berada di lapangan, pemain asal Nigran, Spanyol, itu mencetak gol yang memastikan kemenangan 3-1 bagi Blaugrana. Aksi individunya menunjukkan bakat istimewa. Dro memiliki kontrol bola yang tenang, visi bermain cerdas, umpan-umpan pendek akurat, dan kemampuan membaca permainan yang tajam.
“Saya sempat gugup, tetapi pelatih Flick menyuruh saya menikmati pertandingan. Saya sangat senang bisa mencetak gol pertama, walaupun bingung bagaimana merayakannya,” ujar Dro kepada media suporter Barca, Barca Blaugranes.
Pedro Fernandez Sarmiento atau yang lebih dikenal dengan nama panggilan “Dro” memiliki darah Filipina dari sang ibu, sedangkan ayahnya berdarah Spanyol. Dro dibesarkan di Nigran, Galicia. Dro menimba ilmu sepak bola sejak kecil di akademi Val Minor Nigran, tempat yang juga melahirkan bintang-bintang seperti Thiago dan Rafinha Alcantara, dan Rodrigo Machado.
Pelatih masa kecilnya, Javi Roxo, menyebut Dro sebagai pemain dengan kecerdasan taktik di atas rata-rata untuk usianya. Roxo menyandingkan kemampuan Dro dengan Thiago Alcantara dalam hal teknik, namun dengan visi bermain yang lebih tajam. Roxo juga menilai gaya bermain Dro lebih menyerupai Andres Iniesta, terutama ketika dimainkan di sektor kiri.
“Ia memang bukan tipe winger eksplosif seperti Raphinha, tetapi jika dimainkan di sisi kiri, gaya permainannya mirip Iniesta. Visi dan bakatnya luar biasa,” ujar Roxo.
Dro bergabung dengan akademi La Masia pada 2022 saat berusia 14 tahun dan secara bertahap naik tingkat dari Cadet B ke Juvenil A. Penampilannya bersinar di ajang UEFA Youth League 2024/2025, di mana ia membantu Barcelona menjuarai turnamen dengan dua gol dari tujuh penampilan, termasuk laga final.
Kesuksesan Juvenil A musim lalu begitu mengesankan dengan tiga gelar diraih. Yakni Division de Honor, Copa del Rey U-19, dan UEFA Youth League. Semuanya di bawah asuhan mantan bek Barca, Juliano Belletti.
Performa gemilang tersebut membuat pelatih Hansi Flick memanggil Dro untuk berlatih bersama tim senior menjelang laga terakhir La Liga musim lalu kontra Athletic Bilbao. Meskipun tidak bermain, kesempatan itu menjadi pengalaman berharga bagi sang gelandang muda.
Kini, Dro termasuk dalam skuad pramusim Barcelona yang menjalani tur Asia, melawan Vissel Kobe di Jepang serta dua laga berikutnya di Korea Selatan melawan FC Seoul (31 Juli) dan Daegu FC (4 Agustus).
Nama Pedro Fernandez pun mulai dikaitkan dengan legenda Barcelona berdarah Filipina lainnya, Paulino Alcantara. Bermain untuk Barca pada 1912–1916 dan 1918–1927, Alcantara mencetak 369 gol dan menjadi topskor sepanjang masa klub hingga rekor itu dipecahkan Lionel Messi pada 2014.
Alcantara juga mempersembahkan 17 trofi untuk Barcelona dan dikenang sebagai salah satu legenda terbesar klub. Kini publik mulai bertanya-tanya, mampukah Dro mengikuti jejak emas Paulino? (beritasatu.com/c1/ful)