Jojo dan Gregoria Tumbang, Rehan/Gloria ke 16 Besar Japan Open 2025

KALAH: Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung kalah di babak 32 besar Japan Open 2025, Selasa (15/7). -FOTO PBSI-

JAKARTA - Dua tunggal Indonesia Jonatan Christie dan Gregoria Mariska Tunjung langsung kalah pada penampilan perdananya dalam ajang Japan Open 2025, Selasa (15/7).

Turun di Tokyo Metropolitan Stadium, Tokyo, Jepang, Jojo sapaan akrab Jonatan Christie menyerah kepada wakil Jepang Kenta Nishimoto setelah bermain dua set. Jojo kalah dengan skor 13-21 dan 12-21. Dia menyerah setelah bermain selama 45 menit.

Sedangkan Gregoria juga terhenti setelah kalah dari Riko Gunji dari Jepang. Unggulan itu gagal melaju ke babak 16 besar setelah menyerah dengan skor 10-21 dan 11-21 dalam waktu 35 menit. 

Sementara pada nomor ganda campuran, wakil Indonesia Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja berhasil melewati babak 32 besar setelah menundukkan wakil Taiwan Yang Po Hsuan/Hu Ling Fang.

Ganda peringkat ke-19 dunia ini sukses menundukkan lawannya itu dengan skor 21-10 dan 21-15. Rehan/Gloria hanya butuh waktu 40 menit untuk mengalahkan Yang/Hu. Mereka akan bertemu pemenang pertandingan antara Tang Chun Man/Tse Yeng Suet melawan Zhu Yi Jun/Bao Li Jing.

Kemenangan juga diraih wakil Indonesia lainnya pada nomor ganda campuran Adnan Syahnawi/Nita Violina Marwah. Mereka melaju ke babak 16 besar setelah menundukkan ganda Tiongkok Zang Cheng Xing dan Zhang Chi dengan skor 21-10 dan 21-19 dalam waktu 42 menit.

Pada babak 16 besar, Adnan/Nita akan menghadapi wakil Jepang Hiroki Midorikawa/Natsu Saito. Mereka melaju setelah menundukkan rekan senegara Tuta Watanabe/Hina Osawa dengan skor 21-19, 21-23, dan 14-21.

Usai pertandingan, Gregoria Mariska Tunjung mengaku permainannya memang belum seperti sebelumnya saat kembali berlaga seusai istirahat cukup lama karena sakit. 

Meski harus terhenti, Jorji sapaan akrabnya mengaku senang bisa kembali ke turnamen, tetapi secara hasil memang belum sesuai dengan yang diinginkan.

“Permainan saya sama sekali belum baik. Sementara lawan bermain sangat berani dan bisa mengontrol pertandingan,” katanya.

Selain fisik yang masih jadi catatan, di lapangan Gregoria juga merasa ketika tertekan tidak bisa menjadikannya sebagai motivasi. “Permainan saya malah justru terbawa suasana, agak panik dan tidak bisa kontrol,” dia menambahkan.

Gregoria pun bertekad pekan depan, dia harus tampil lebih baik. “Saya tahu itu tidak mudah. Maka persiapan menjelang China Open akan saya matangkan lagi,” ujar pemain kelahirn Wonogiri ini.(*) 


Tag
Share