Kenali Gejala Demam Tifoid, Berakibat Fatal jika Diabaikan!

--FOTO ISTOCK

 

Penyebab dan Penularan

 

Demam tifoid menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja atau urin penderita. Risiko penularan meningkat jika seseorang tidak mencuci tangan setelah dari toilet, lalu menyentuh makanan atau peralatan makan.

Meski tidak menular melalui ciuman langsung, bakteri bisa berpindah lewat tangan yang menyentuh benda-benda seperti gagang pintu, telepon, atau peralatan makan.

 

 

Diagnosis dan Pengobatan

 

Diagnosis tifoid dilakukan melalui pemeriksaan sampel darah, urin, atau tinja untuk mendeteksi bakteri salmonella typhi. Jika positif, dokter akan segera meresepkan antibiotik. Pengobatan sedini mungkin sangat penting agar bakteri tidak menyebar lebih luas dalam tubuh dan menyebabkan komplikasi.

Antibiotik yang umum digunakan antara lain ciprofloxacin, azitromisin, atau cefixime. Namun, karena meningkatnya kasus resistansi antibiotik, pengobatan harus diawasi ketat oleh dokter.

Penderita juga harus menjalani seluruh dosis antibiotik sampai tuntas, meski merasa sudah membaik, agar tidak menjadi “pembawa jangka panjang” yang tanpa sadar menularkan tifus ke orang lain.

Vaksin tifoid tersedia dan sangat dianjurkan bagi mereka yang tinggal atau akan bepergian ke daerah rawan tifoid.

 

Selain itu, menjaga kebersihan diri, mencuci tangan sebelum makan, serta memastikan makanan dan air minum dalam kondisi higienis adalah langkah pencegahan yang tidak boleh diabaikan.

Tag
Share