Usai Telponan dengan Trump, Putin Serang Rudal ke Ukraina

RUDAL: Pihak pemerintahan Ukraina menyampaikan bahwa sebanyak 13 serangan Rusia yang terdiri dari rudal dan drone membuat asap tebal selimuti langit Kiev.-Foto dok disway -
JAKARTA – Sebanyak 13 kali serangan Rusia bakar Ibu Kota Ukraina pada Jumat 4 Juli. Hal tersebut disampaikan pemerintahan Ukraina. Dimana, rudal tersebut terdiri dari rudal dan drone membuat asap tebal selimuti langit Kiev.
Salah satu pejabat Ukraina mengklaim bahwa militer Rusia meluncurkan serangan rudal dan drone yang menargetkan Kiev pada Jumat dini hari.
Serangan pertama dilaporkan tak lama setelah tengah malam dan Vitaly Klitschko selaku Wali Kota memerintahkan agar warga segera mencari perlindungan.
Selain itu pihak pejabat setempat menyampaikan jika pada pukul 4 pagi, beberapa fasilitas yang sebagian besar bukan tempat tinggal di beberapa distrik telah terkena serangan secara beruntun.
Klitschko menyampaikan mengatakan setidaknya 14 orang terluka akibat, namun belum dikabarkan apakah ada korban jiwa akibat serangan Rusia tersebut.
RT menalnsir bahwa dalam video yang berdar terlihat asap membumbung tinggi dan menyelimuti langit Kiev serta banyak terlihat titik api akibat kebakaran berbagai fasilitas dan bangunan.
BACA JUGA:Bupati Ngopi Bareng Warga Pekon Margosari
Sayangnya pihak Ukraina sangat memproteksi lokasi serta bangunan apa saja yang menjadi sasaran rudal dan drone Rusia. Adapun video yang beredar hanyalah fasilitas sipil yang terdampak serangan.
Diketahui jika Rusia secara teratur melakukan serangan drone dan rudal terhadap infrastruktur militer Ukraina.
Meskipun demikian Rusia menyatakan jika dalam operasi ini pihaknya tidak menargetkan warga sipil dan menuduh Kiev menempatkan sistem pertahanan udara di daerah padat penduduk.
Serangan yang dilaporkan terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin melakukan percakapan telepon dengan mitranya dari Amerika.
BACA JUGA: Dua Bulan Samsat Gunungsugih Serap Rp 8,2 M dari Pemutihan
Dalam percakapan itu, Donald Trump mengatakan jika dirinya mendesak Rusia untuk menghentikan permusuhan di Ukraina sesegera mungkin.
Putin menegaskan kembali keterbukaan Moskow terhadap solusi yang dinegosiasikan, tetapi dilaporkan menyatakan bahwa Rusia tidak akan mundur sampai akar penyebab yang diketahui dari konflik tersebut ditangani.