Gajah Liar TNWK Satroni Pemukiman Warga

Gajah liar masuk ke pemukiman warga. -Foto IST -

SUKADANA - Warga di dua desa yang berada di Kecamatan Brajaselebah, Lampung Timur (Lamtim) pada Rabu (2/7) dini hari hingga sore dibuat resah bercampur pilu.

Betapa tidak, sedikitnya ada sebanyak delapan ekor gajah liar dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK) keluar hutan hanya untuk berjalan-jalan, menyambangi pemukim warga itu.

Kawanan gajah tersebut juga membuat kalang kabut para petugas polhut Balai TNWK Lamtim.

Bahkan saat warga dan petugas Polhut bersama TNI mencoba menghalau dengan membunyikan petasan dan teriakan, namun kawanan gajah itu seperti acuh tak acuh.

Dengan santainya kawanan hewan berbelalai itu terus melenggang berjalan menyambangi sekitar desa peyanggah kawasan TNWK.

Akibatnya 23 hektare (ha), lahan persawahan dan perladangan jagung, milik warga Desa Brajaasri dan Desa Brajasakti di Kecamatan Brajaselebah rusak terinjak.

Salah satu petani, Sapril mengatakan kawanan gajah liar itu, keluar sejak malam masuk ke desa peyanggah, dan melintasi area persawahan dan perladangan jagung milik warga Desa Brajaasri dan Brajasakti.

“Walaupun puluhan warga bersama petugas polhut dan TNI sempat berusaha menghalau kedatangan kawanan gajah liar agar menjauh dari pemukiman. Gajah itu masuk ke dalam hutan lagi, namun kerusakan tananam jagung dan padi tak bisa dihindari lagi,” ungkap Sapril.  

Ia berharap pihak Balai TNWK dapat memahami nasib para petani.

"Kami hanya meminta ganti rugi atas tanaman jagung dan padi yang dirusak oleh kawanan gajah liar dari kawasan TNWK,” ungkapnya.

Menanggapi peristiwa itu, Humas Balai TNWK Sukatmoko membenarkan delapan gajah liar dari kawasan TNWK keluar, melalui salah satu desa peyanggah yakni Desa Brajaasri, dan selanjutnya melintasi area persawahan dan perladangan di Desa Brajasakti. (*)

 

 

 

Tag
Share