UNIOIL
Bawaslu Header

Realisasi Belanja Negara Turun karena Serapan Belanja Subsidi Rendah

Menteri Keuangan Sri Mulyani -FOTO DOK INSTAGRAM -

BACA JUGA:Pelanggan Aset Kripto di Indonesia Masuk Peringkat 7 Dunia, Jumlahnya Fantastis!

Antara lain program perlinsos, pendidikan, dan insfrastruktur. Kinerja tersebut didorong melalui belanja kementerian/lembaga (K/L) melalui belanja modal sampai 12 Desember 2023 mengalami pertumbuhan 20,5 persen dari tahun lalu.

Penanganan jalan daerah juga menjadi fokus pemerintah untuk mendukung mobilitas dan aktivitas perekonomian masyarakat.  

Penebalan program perlindungan sosial juga dilanjutkan berupa bantuan pangan dan bantuan langsung tunai (BLT) El Nino untuk menjaga daya beli masyarakat.

Sementara itu, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata menyebutkan, salah satu tagihan besar yang akan dibayarkan adalah subsidi dan kompensasi energi. 

BACA JUGA:Polres Tuba Dialog dengan Warga, Minimalisir Gangguan Kamtibmas Jelang Pemilu

Dana yang disiapkan sekitar Rp 85 triliun. Meski memang untuk realisasi belanja pemerintah pusat non K/L yang di dalamnya terdapat belanja subsidi dan kompensasi, memang tercatat masih jauh dari target. 

“Tercatat realisasi belanja non K/L sebesar Rp 894,3 triliun atau setara 68,7 persen dari target yang ditetapkan, yakni sebesar Rp 1.301,6 triliun,” bebernya.

BACA JUGA:ULN Oktober 392,2 miliar dolar AS, Tercatat Turun Disokong Sektor Publik

Meski begitu, realisasi belanja K/L sebesar Rp 946,1 triliun. Nilai tersebut setara 94,5 persen dari target yang dipatok sebesar Rp 1.000,8 triliun. “Dari pengalaman sebelumnya, itu K/L rerata belanja sekitar 95 persen. Mudah-mudahan tahun ini lebih baik,” tandasnya. (*) 

 

Artikel ini sudah tayang di Jawapos.com dengan judul ‘Subsidi BBM yang Dikeluarkan Pemerintah Lebih Rendah, Realisasi Belanja APBN Turun’

Tag
Share