AS Serang Fasilitas Nuklir Iran

Radar Lampung Baca Koran--
JAKARTA – Amerika Serikat kini secara resmi terlibat dalam konflik antara Israel dan Iran dengan melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap tiga situs nuklir utama milik Iran, Sabtu (21/6).
Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa serangan itu menghancurkan secara total fasilitas nuklir tersebut dan memperingatkan akan ada serangan lanjutan jika Iran membalas.
Serangan AS terjadi setelah sepekan konflik terbuka antara Israel dan Iran, yang dipicu oleh serangan mendadak Israel pada 13 Juni 2025 terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran. Serangan itu menewaskan sejumlah pejabat militer dan ilmuwan nuklir terkemuka Iran.
BACA JUGA:Tancap Gas, Marindo Orkestrasi ASN
Sebagai balasan, Iran meluncurkan ratusan rudal dan drone ke wilayah Israel. Beberapa berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel yang selama ini dianggap sangat tangguh.
Akibat perang ini, ratusan orang tewas dan lebih dari 1.000 luka-luka di Iran. Sedangkan di pihak Israel, puluhan korban jiwa dan ratusan luka-luka telah dilaporkan.
Sementara, Trump mengumumkan dalam pidato yang disiarkan langsung dari Gedung Putih bahwa AS telah melakukan serangan presisi besar-besaran terhadap situs nuklir Fordow, Isfahan, dan Natanz. Ia menyebutnya sebagai keberhasilan militer yang spektakuler dan menegaskan bahwa situs-situs itu kini telah dihancurkan sepenuhnya.
Organisasi Energi Atom Iran mengonfirmasi serangan tersebut, tetapi menegaskan bahwa program nuklir mereka tidak akan dihentikan. Badan nuklir PBB juga melaporkan tidak ada tanda-tanda kebocoran radiasi di lokasi yang diserang.
Fordow, salah satu situs paling aman karena terletak di bawah pegunungan, menjadi target serangan dengan bom penghancur bunker berbobot 13.600 kilogram, yang hanya dimiliki oleh AS. Selain itu, kapal selam AS juga meluncurkan sekitar 30 rudal Tomahawk dalam serangan tersebut.
Trump memperingatkan bahwa serangan tambahan akan menyusul jika Iran menyerang balik pasukan AS. “Akan ada damai atau tragedi besar bagi Iran,” ujarnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik keputusan Trump. Dalam pesan videonya, ia memuji AS sebagai negara yang ’’melakukan hal yang tak mampu dilakukan negara lain.”
Sementara, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi memperingatkan bahwa serangan AS akan membawa konsekuensi abadi. Dia juga menegaskan Iran menyimpan semua opsi untuk membalas.
Beberapa rudal Iran dilaporkan menghantam wilayah utara dan tengah Israel, melukai sedikitnya 16 orang dan merusak beberapa bangunan. Militer Israel mengeklaim telah menetralisir peluncur rudal Iran dan meluncurkan serangan balasan terhadap target militer di Iran bagian barat.
Iran menyebut tindakan militer AS sebagai deklarasi perang dan menyatakan haknya untuk melawan dengan kekuatan penuh terhadap agresi militer dan kejahatan rezim AS.