Ekonomi Umat Bangkit lewat Syariah
FOTO BERSAMA: Para narasumber dan moderator berfoto bersama usai melaksanakan Talkshow Flagship Seminar Ekonomi dan Keuangan Syariah. -FOTO ANGGI RHAISA/RADAR LAMPUNG -
’’Peran bank syariah bukan sebatas penghimpun dana syariah, tetapi juga sebagai pengelola wakaf secara produktif, bahkan bisa menyentuh generasi muda," kata Asti.
Menurutnya, potensi wakaf yang dikelola dengan prinsip bisnis berkelanjutan akan memberikan dampak jangka panjang. "Kita tidak perlu meniru model luar negeri. Ekonomi syariah akan bergerak jika umatnya bergerak," imbuhnya penuh semangat.
Sedangkan, Hi. Ardiansyah dari KDEKS Lampung memaparkan tantangan krusial yang masih membayangi Provinsi Lampung.
’’Tiga tantangan utama kita adalah pertumbuhan ekonomi di bawah rata-rata nasional dan Sumatera, angka kemiskinan tertinggi ketiga se-Sumatera, dan IPM (indeks pembangunan manusia) terendah di Sumatera,” ungkap Ardiansyah.
Ia pun mendorong agar masjid-masjid di Lampung menjadi sentra wakaf produktif, sebagaimana yang berhasil dilakukan oleh Masjid Raya Bintaro Jaya yang sudah mandiri secara finansial.
’’Dari masjid, kita bisa mengelola dana wakaf untuk membangun ekonomi umat dan mengentaskan kemiskinan. Wakaf produktif bukan hanya bisa, tetapi harus kita mulai," tegasnya. (gie/c1/yud)